Modus Ganjal ATM dengan Tusuk Gigi, Dua Residivis Ditangkap Setelah Bobol Rekening Rp40 Juta

Modus kejahatan lawas yang digunakan untuk mengganjal mesin ATM di Palembang kembali memakan korban.--

Saat korban masih berusaha melakukan transaksi dengan kartu yang telah ditukar, kedua pelaku pergi meninggalkan lokasi. Tak lama setelah itu, korban menerima pemberitahuan bahwa saldonya berkurang sebesar Rp40 juta.

Korban segera melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang. “Setelah melakukan penyelidikan, anggota kami berhasil mengidentifikasi kedua pelaku dan menangkap mereka di dua lokasi yang berbeda dalam waktu singkat,” jelas Harryo.

BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Bacakada, KPU Sumsel Gandeng RSUP Mohammad Hoesin

BACA JUGA:Dengan Dukungan 15 Kursi Parlemen, Askolani-Netta Indian Optimis Menangkan Pilkada Banyuasin 2024

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa kedua pelaku adalah residivis kasus yang sama. Polisi menemukan baju gamis, masker putih, tas selempang hitam, tusuk gigi, dan kartu ATM BRI yang digunakan pelaku saat beraksi.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih terus dikembangkan, dan kemungkinan adanya korban lain masih terbuka. “Pelaku mengaku telah melakukan aksi ini lima kali di Palembang,” tambahnya, didampingi Kasat Reskrim AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait SIK MH.

Beranhar mengungkapkan bahwa dirinya dan Syarif membagi tugas saat beraksi. Beranhar bertugas memasang tusuk gigi di lubang kartu ATM, sedangkan Syarif berpura-pura berbelanja di dekat mesin ATM. 

“Kami memantau situasi dan jika ada nasabah yang kesulitan, saya akan mendekat untuk membantu,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Seorang Pria Tewas Ditombak di Depan Rusun Blok 47 Palembang, Diduga Masalah Uang Parkir

BACA JUGA:Ribuan Warga Terdampak Jembatan P6 Lalan Ambruk, Polairud Muba dan Polda Sumsel Siapkan Kapal Penyeberangan

Selama proses bantuan tersebut, Beranhar akan menukarkan kartu ATM korban dengan kartu yang telah disiapkan, sementara Syarif mencatat nomor PIN ATM korban.

Setelah berhasil menukar kartu dan mengetahui PIN, keduanya kemudian menarik uang korban melalui ATM lain. “Ini sudah lima kali kami melakukan aksi di Palembang,” tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan