Demo Memanas di Semarang Viral, Gas Air Mata Menyasar Anak-Anak dan Demonstran

Demo Memanas di Semarang Viral, Gas Air Mata Menyasar Anak-Anak dan Demonstran--

Dengan semakin memanasnya situasi, diharapkan ada langkah-langkah konkret dari pemerintah dan aparat untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih manusiawi dan menghormati hak-hak warga negara. 

Demonstrasi memang merupakan hak setiap warga, namun penanganan yang salah bisa berujung pada insiden yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Semarang.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa tindakan anarkis yang terus berlanjut memaksa pihak kepolisian untuk mengambil langkah tegas. 

"Kami sudah berupaya melakukan pendekatan persuasif dan berharap aksi ini bisa berjalan dengan damai. Namun, upaya tersebut tidak dihiraukan, dan situasi semakin tidak terkendali. Oleh karena itu, tindakan tegas terpaksa diambil untuk membubarkan massa dan menjaga keamanan di sekitar lokasi," tegas Kombes Pol Artanto.

Pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk menggunakan water cannon untuk memaksa massa mundur dan membubarkan diri. Meski sempat terjadi kekacauan, petugas berhasil mendorong massa menjauh dari lokasi aksi.

 Sebagian dari mereka yang terdorong ke jalan raya bahkan sempat melakukan perusakan terhadap pot tanaman di sepanjang Jalan Pemuda.

Pecahan pot tersebut kemudian digunakan oleh beberapa pendemo untuk melempari petugas.

Kericuhan tersebut berhasil dikendalikan oleh petugas gabungan dari Polrestabes Semarang dan Polda Jateng pada sekitar pukul 19.00 WIB.

Massa yang semakin terdesak akhirnya membubarkan diri, dan situasi mulai kondusif kembali.

Kombes Pol Artanto menegaskan bahwa tindakan yang diambil oleh petugas di lapangan sudah sesuai dengan prosedur tetap (protap) penggunaan kekuatan dan tindakan kepolisian sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009. 

"Petugas di lapangan sudah cukup sabar dalam menghadapi aksi massa ini. Kami sudah memberikan mereka kesempatan untuk melakukan orasi dan terus menerus memberikan himbauan agar tidak melakukan perbuatan anarkis. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, mereka tidak bubar dan malah melakukan tindakan anarkis, sehingga kami harus mengambil tindakan untuk membubarkan," jelasnya.

Setelah pembubaran dilakukan, situasi di sekitar Jalan Pemuda dan Balaikota Semarang kembali kondusif. Arus lalu lintas yang sebelumnya dialihkan perlahan kembali normal.

Pada pukul 20.00 WIB, aktivitas masyarakat di sekitar lokasi unjuk rasa dapat berjalan seperti biasa, dan wilayah tersebut kembali aman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan