Tantangan Pemadaman Karhutla di OKI, Akses Sulit dan Sumber Air Jauh
Salah satu tantangan terbesar dalam memadamkan kebakaran tersebut adalah akses menuju lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.--
Kebakaran hutan dan lahan gambut di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI, telah berlangsung selama tiga hari. Sejak Rabu, 4 September 2024, personel gabungan dari Manggala Agni, Polri, TNI, serta regu pemadam perusahaan (RPK) terus berupaya memadamkan api yang membakar sekitar 4 hektar lahan milik masyarakat.
"Lahan gambut yang terbakar ini sangat sulit dipadamkan, terutama karena api sudah merambat ke bagian bawah tanah, membuatnya terus menyebar," ungkap Edi, Jumat, 6 September 2024.
BACA JUGA:Karhutla Melandadi Sumsel dan Riau, BPBD dan Satgas Pemadaman Minta Tambahan Heli Water Bombing
Vegetasi di lahan tersebut terdiri dari belidang, gelam, dan semak belukar yang sangat mudah terbakar, ditambah dengan angin yang mempercepat penyebaran api.
Upaya pemadaman dilakukan siang dan malam, dengan menggunakan berbagai peralatan seperti mesin pompa dan mobil pemadam.
"Seluruh personel bergotong royong memadamkan api agar kebakaran tidak meluas lebih jauh. Kondisi lahan yang sangat kering membuat api mudah membesar," tambahnya.
Berbagai alat dan kendaraan telah dikerahkan, termasuk mesin pompa mini stiker, pompa robin, mobil pemadam, dan sepeda motor.
BACA JUGA:Pemadaman Sisa Bara Api di Karhutla Tanjung Sari II OKI Berhasil Diselesaikan
BACA JUGA:Polda Sumsel Fokus pada Penegakan Hukum Illegal Drilling di Tengah Penanggulangan Karhutla
Tim juga berfokus melokalisir penjalaran api agar tidak menyebar ke jalur hijau, sehingga kebakaran bisa dikendalikan dan tim dapat melanjutkan proses mopping dan penebalan sekatan.
Dengan cuaca yang masih kering dan berangin, tantangan dalam pemadaman karhutla di lahan gambut ini diperkirakan masih akan terus berlanjut, membutuhkan kerja keras dan koordinasi semua pihak terkait.