Heboh, Pramusaji Mie Gacoan Celupkan Jari Pada Es Teh Pesanan Pelanggan
Heboh, Pramusaji Mie Gacoan Celupkan Jari Pada Es Teh Pesanan Pelanggan--
"Ga Gigitulah, meski pakai sarung tangan tapi memang langsung mulut gelas meski pakai sarung tangan secara adabnya ga boleh," tulis komentar protes warganet.
Ada juga warganet yang menuliskan komentar, "Tunjukkan kalau pekerja kuliner indo tidak sekelas prindavan, harus faham kebersihan donk! Coba diperbaiki udah banyak saingan lho skrg mi gacoan!".
"Memang salah tapi jangan dikritik tapi di beri saran dan masukan supaya crew nya tetap patuh dengan SOP dan mas di video tidak di SP1 sama perusahaan," tulis komentar saran warganet.
Hingga kini, belum diketahui informasi lebih lanjut tentang dimana restoran "Mie Gacoan" yang menyajikan beberapa gelas es teh tersebut terjadi.
Meski begitu, video tersebut telah ditonton lebih dari 383 ribu tayangan dan dibagikan 1584 akun serta dikomentari 900 lebih komentar warganet.
Sekedar informasi, restoran cepat saji "Mie Gacoan" saat ini cukup banyak dikenal luas oleh masyarakat, karena memiliki gerai dihampir seluruh daerah.
Sebagaimana namanya, restoran ini menyajikan makanan utama berupa Mie yang memiliki level atau tingkatan pedas yang bervariasi.
Selain itu, "Mie Gacoan" ini juga menyediakan variasi menu lainnya mulai dari udang keju, lumpia udang hingga udang rambutan.
- Sekilas Sejarah Mie Gacoan
Didirikan pertama kali di tahun 2016 silam di Kota Malang, Mie Gacoan memang langsung mencuri atensi para pecinta kuliner.
Ini merupakan anak usaha dari PT. Pesta Pora Abadi, perusahaan yang sudah malang melintang di dalam bisnis kuliner tanah air.
Harris Kristanto merupakan sosok di balik kesuksesan Mie Gacoan. Pria lulusan sarjana ekonomi ini adalah pemilik dan sekaligus menduduki jabatan Human Resources Director di restoran tersebut.
Kemampuannya dalam mengelola bisnis tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Menurut penuturan Harris, bisnis mie yang baru dijalankan sekitar 6 tahunan tersebut sudah mampu menghasilkan keuntungan sekitar 40-50% dari omset penjualan.
Ini tentu pencapaian yang besar, mengingat persaingan di bisnis restoran mie seperti ini juga tidak bisa dianggap enteng.