BRAKKK, Detik-Detik Talang Air Venue Menembak PON XXI Roboh di Terpa Hujan Deras Nyaris Menimpa Atlit
BRAKKK, Detik-Detik Talang Air Venue Menembak PON XXI Roboh di Terpa Hujan Deras Nyaris Menimpa Atlit--
Dari informasi lain disebutkan, bahwa peristiwa robohnya talang air itu terjadi di venue menembak tepatnya dilapangan Tembak Rindam Iskandar Muda, Mata Le, Banda Aceh.
BACA JUGA:Klasemen Medali PON XXI Aceh-Sumut 2024! Sumsel Tertahan di Posisi 17, Jawa Timur Unggul Jauh
BACA JUGA:Sidang Korupsi KONI Sumsel, Jaksa Turut Hadirkan Mantan Atlit Peraih Emas Sea Games Vietnam
Unggahan video tersebut mendapat beragam komentar dari warganet.
Warganet menduga bahwa PON XXI Aceh-Sumut anggarannya telah dikorupsi sehingga pelaksanaan amburadul.
Provinsi Aceh juga menurut netizen dinilai tidak serius menyelenggarakan PON XXI tersebut.
Berikut komentar dari warganet yang berhasil dirangkum oleh tim redaksi.
BAU BAU KORUPNYA KENCANG KAWAN " tulis komentar akun @kans*****.
"Dari awal kedatangan venue ga siap akhirnya atlet jalan di lumpur, makanan ala kadarnya, wasit sepakbola di sogok, ini plafon roboh karena hujan, berita apa lagi ya yang konyol? Bukti ga siap mengadakan acara bukti kalau dana di korupsi, dasar SDM rendah ,ini even besar bukan even kampung. Malu ga tuh ketahuan ga siapnya " tulis akun @wahy*****.
"Kota serambi mekkah tpi pejabat.y aduuhhh," tulis komentar akun @chil*****.
Sebagaimana diberitakan, sejak awal perhelatan PON XXI Aceh-Sumut telah menuai sorotan publik lantaran banyaknya keluhan dari para atlit yang berlaga tentang sejumlah venue yang dinilai belum selesai.
Beberapa atlet menyuarakan kekecewaannya terhadap kondisi infrastruktur jalan yang dinilai kurang layak dan membuat mereka kesulitan untuk mencapai lokasi pertandingan.
Selain akses menuju venue yang masih kurang layak, terdapat juga venue pertandingan yang masih belum siap untuk digunakan karena masih dalam proses pembangunan dan perbaikan.
Salah satu venue yang belum rampung adalah lapangan bola volly.
Belum lagi adanya keluhan para atlit yang bertanding mengenai fasilitas penginapan serta permasalahan konsumsi yang jauh dari kata layak.