Rektorat Unsri Bentuk Tim Investigasi Usai Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Wakil Ketua BEM
Rektorat Unsri Bentuk Tim Investigasi Usai Dugaan Pelecehan Seksual Viral di Media Sosial.--
OKI NEWS - Universitas Sriwijaya (Unsri) akan mengambil langkah tegas menyusul dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri berinisial MFA terhadap sejumlah mahasiswi.
Kasus ini menjadi viral di media sosial dalam dua hari terakhir, memicu reaksi cepat dari pihak rektorat.
Rektor Unsri, Prof. Taufiq Marwa, melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Radiyati Umi Partan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini.
"Kami akan segera menurunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap dugaan pelecehan ini, agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara transparan," ujarnya pada Minggu, 27 Oktober 2024.
BACA JUGA:BEM Unsri Berhentikan Wakil Ketua Terkait Kasus Pelecehan Mahasiswi
BACA JUGA:Kabar Terkini Polemik Status Dosen Unsri Reza Ghasarma, Mahasiswa Tebar Poster Penolakan
Di sisi lain, Ketua BEM Unsri, Juan Aqshal, mengonfirmasi bahwa setelah kasus ini viral, MFA telah diberhentikan secara tidak terhormat dari jabatannya.
Pemberhentian tersebut berlaku sejak 26 Oktober 2024, sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor: 0018/UN9/SK.BAK.OM/2024 mengenai Kepengurusan BEM Unsri tahun 2024.
Juan Aqshal juga mengimbau kepada semua korban pelecehan seksual oleh MFA untuk berani melapor.
"Saya akan berkomitmen untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan perlindungan bagi para korban, sehingga mereka dapat menemukan keadilan," tegasnya.
BACA JUGA:Siswi SMA di Palembang Laporkan Alumni ke Polisi Terkait Kasus Pelecehan Verbal
Ia menekankan pada para korban pentingnya keberanian untuk berbicara, "Bagi para korban yang merasa belum berani bersuara, saya membuka saluran pengaduan melalui DM di Instagram saya pribadi," ujarnya.
Sementara itu, Malik Akbar dari Departemen Eksternal BEM Unsri menyatakan bahwa pihaknya masih berupaya menjalin komunikasi dengan Rektorat Unsri serta para korban.