Buaya Liar Mengganggu Keamanan Warga Desa Tirta Mulia, BKSDA Diminta Turun Tangan

Reporter: Ardi |

Editor: Ardi |

Kamis , 12 Dec 2024 - 15:21

Warga Desa Tirta Mulia Minta BKSDA Amankan Buaya Liar di Sungai Jalur 23.--

Namun, sungai ini tidak digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mencuci atau memancing.

Meskipun tidak ada korban, kehadiran buaya yang sering muncul membuat masyarakat merasa takut. Oleh karena itu, Muhais mengimbau agar warga tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai.

Ia juga menekankan pentingnya untuk tidak mengganggu buaya-buaya tersebut, mengingat insiden pelemparan batu yang memicu kemarahan buaya.

"Jangan main-main dengan buaya, karena mereka bisa marah dan membahayakan keselamatan kita," tegas Muhais.

Sementara itu, Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, melalui Kapolsek Air Sugihan, Iptu Belky Framulia, mengkonfirmasi peristiwa viral tersebut. Pada 6 Desember 2024, beberapa warga iseng melempar batu ke dalam Sungai Jalur 23, yang membuat salah satu buaya meloncat ke permukaan. Peristiwa tersebut direkam dan viral di media sosial.

"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, dan memang di Sungai Jalur 23 terdapat banyak buaya. Warga sekitar sering melihat buaya muncul, namun hingga kini belum ada korban," kata Kapolsek.

Pihak kepolisian terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengganggu habitat buaya.

"Kami selalu mengingatkan warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai, dan jangan mengganggu buaya dengan cara apapun, seperti yang terjadi kemarin," imbuh Kapolsek.

Polsek Air Sugihan juga memasang spanduk himbauan untuk mengingatkan warga agar lebih berhati-hati dan menjaga jarak dengan buaya yang ada di Sungai Jalur 23.

buaya liar mengganggu keamanan warga desa tirta mulia, bksda diminta turun tangan                            oki news - di sungai jalur 23, desa tirta mulia, kecamatan air sugihan, kabupaten ogan komering ilir (oki), buaya liar telah lama menjadi bagian dari habitat alami.
meskipun buaya-buaya ini tidak mengganggu, keberadaannya membuat sebagian warga merasa khawatir, terutama karena takut menjadi korban.
apalagi, pada bulan desember, saat air sungai pasang surut, buaya-buaya sering naik ke tanggul yang ada di sekitar sungai.
kepala desa tirta mulia, muhais, menjelaskan bahwa pasang surut air sungai menyebabkan buaya-buaya sering muncul di tanggul-tanggul.
baca juga:sungai air sugihan jadi habitat puluhan buaya, masyarakat diimbau waspada
baca juga:warga dihantui kemunculan buaya sungai komering, bksda tinjau lokasi untuk pencegahan
"saat buaya naik ke tanggul, mereka bisa memangsa ternak warga seperti ayam, yang tentu saja membuat masyarakat merasa khawatir," ujarnya.
muhais juga menyebutkan bahwa masyarakat desa meminta bantuan dari balai konservasi sumber daya alam (bksda) untuk mengamankan buaya-buaya tersebut. menurutnya, jumlah buaya di sungai jalur 23 cukup banyak, diperkirakan mencapai 50 ekor, dengan berbagai ukuran.
"beberapa waktu lalu, sebuah video yang menjadi viral menunjukkan buaya besar yang muncul setelah dilempar batu oleh warga. ukurannya mencapai 4-5 meter, sementara buaya-buaya lainnya berukuran lebih kecil, sekitar 2-3 meter," ungkap muhais.
sejak tahun 1982, buaya-buaya ini telah mendiami sungai jalur 23, yang memang merupakan habitat alami mereka.
baca juga:kemunculan buaya bikin heboh, camat kayuagung imbau warga kurangi aktivitas di sungai komering
baca juga:kemunculan buaya jadi tontonan, sebabkan kemacetan di jembatan komering
meskipun demikian, muhais menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada warga yang menjadi korban, karena buaya-buaya ini tidak diganggu. biasanya, buaya hanya muncul pada malam hari dan tidak terlihat pada siang hari.
sungai jalur 23 ini, yang merupakan habitat buaya, digunakan oleh warga sebagai jalur transportasi untuk mengangkut hasil kelapa sawit dari daratan ke pabrik di desa rengas abang, kecamatan air sugihan.
namun, sungai ini tidak digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mencuci atau memancing.
meskipun tidak ada korban, kehadiran buaya yang sering muncul membuat masyarakat merasa takut. oleh karena itu, muhais mengimbau agar warga tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai.
baca juga:kemunculan buaya bikin heboh, camat kayuagung imbau warga kurangi aktivitas di sungai komering
baca juga:kemunculan buaya jadi tontonan, sebabkan kemacetan di jembatan komering
ia juga menekankan pentingnya untuk tidak mengganggu buaya-buaya tersebut, mengingat insiden pelemparan batu yang memicu kemarahan buaya.
"jangan main-main dengan buaya, karena mereka bisa marah dan membahayakan keselamatan kita," tegas muhais.
sementara itu, kapolres oki, akbp hendrawan susanto, melalui kapolsek air sugihan, iptu belky framulia, mengkonfirmasi peristiwa viral tersebut. pada 6 desember 2024, beberapa warga iseng melempar batu ke dalam sungai jalur 23, yang membuat salah satu buaya meloncat ke permukaan. peristiwa tersebut direkam dan viral di media sosial.
"peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 wib, dan memang di sungai jalur 23 terdapat banyak buaya. warga sekitar sering melihat buaya muncul, namun hingga kini belum ada korban," kata kapolsek.
pihak kepolisian terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengganggu habitat buaya.
baca juga:buaya besar terekam di sungai komering, warga desa belanti takut beraktivitas di sekitar sungai
baca juga:warga jejawi kembali jadi korban serangan buaya liar di sungai komering
"kami selalu mengingatkan warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai, dan jangan mengganggu buaya dengan cara apapun, seperti yang terjadi kemarin," imbuh kapolsek.
polsek air sugihan juga memasang spanduk himbauan untuk mengingatkan warga agar lebih berhati-hati dan menjaga jarak dengan buaya yang ada di sungai jalur 23.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKI NEWS Edisi JUMAT 13 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan