Penjualan Chery Melejit Menjelang Akhir Tahun, Kenaikan PPN Jadi Pemicu Utama
Akhir tahun 2024, penjualan Chery menunjukkan lonjakan signifikan--
Lebih lanjut Rifkie menyampaikan, pihaknya masih menghitung kenaikan harga produknya sebagai imbas naiknya PPN.
"Untuk kenaikan harga masih kita hitung, tapi untuk komposisinya kemungkinan akan ada penyesuaian karena kan semua komponen perlu ada penambahan. Jadi nanti untuk adjustment harga mungkin akan ada," ujarnya.
BACA JUGA:Kehadiran Perdana BYD di Indonesia: Mobil Listrik Seal, Atto 3 dan Dolphin Siap Menggebrak Pasar
"Tapi untuk berapanya saat ini kita belum tahu berapa rilis harga yang akan kita announce di Januari 2025," tambahnya.
Dirinya juga menyatakan, pihaknya selalu melakukan research pasar dan lebih berhati-hati untuk masalah harga. Pasalnya mereka tidak ingin terjebak dalam kompetisi harga yang lama-lama semakin turun.
"Tapi kita memang, sekali kita mengeluarkan Harga, itu betul -betul sudah affordable atau bisa diterima dengan masyarakat. Apalagi ditambah dengan subsidi 3 persen, menurut kita sih sudah cukup buat kita untuk bisa rilis produk dengan harga yang sangat bisa diterima oleh masyarakat," jelas Rifkie.
"Tahun ini kita menikmati dari sisi electric vehicles. Memang kita membuat satu rekor di 2024 untuk EV dan ke depan di 2025, kita sangat apresiasi insentif pemerintah untuk PHEV. PHEV sudah ada peraturannya dan kita akan support dengan produk-produk baik itu hybrid dan PHEV di tahun depan," pungkasnya.
BACA JUGA:Yamaha Nmax Jadi Motor Paling Laris 2024: Spesifikasi Tangguh dan Harga Menarik Jelang Tahun Baru
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif 3 persen untuk mobil hybrid, yang semakin mendorong peningkatan penjualan mobil Chery.
Chery berencana untuk meluncurkan model bermesin hybrid dan PHEV pada tahun depan guna memanfaatkan subsidi tersebut.