Pemkab OKI Tak Gelar Perayaan Tahun Baru 2025, Masyarakat Diminta Jaga Ketertiban

Pemkab OKI Tidak Adakan Perayaan Tahun Baru, Pj Bupati Ajak Masyarakat Tetap Jaga Keamanan.--

OKI NEWS - Menjelang tahun baru 2025, hanya tinggal beberapa hari lagi. Setiap kali pergantian tahun, berbagai acara dan kegiatan biasa digelar untuk menyambutnya. Tidak terkecuali instansi pemerintahan, yang sering kali menyelenggarakan acara khusus.

Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memutuskan untuk tidak mengadakan perayaan atau kegiatan apa pun dalam menyambut pergantian tahun 2024 menuju 2025.

Hal ini disampaikan langsung oleh Pj Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya M.Si, pada Minggu, 26 Desember 2024.

“Untuk tahun ini, tidak ada acara atau kegiatan khusus yang digelar pemerintah daerah untuk menyambut pergantian tahun,” jelas Pj Bupati.

BACA JUGA:Percepat Musorkab, KONI OKI Fokus Konsolidasi Menuju Porprov Musi Banyuasin 2025

BACA JUGA:BRAVO! Pelaku Penusukan Pelajar di OKI Berhasil Diringkus Beberapa Jam Setelah Kejadian

“Namun, bagi masyarakat yang ingin merayakan pergantian tahun, kami persilakan,” tambahnya.

Pj Bupati juga mengimbau agar masyarakat yang akan menggelar kegiatan pada malam pergantian tahun tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

“Kami harap perayaan dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak berlebihan,” ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama perayaan. Mengingat perayaan tahun baru sering kali diwarnai dengan kerumunan, terutama di kalangan anak muda, penting untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:Jaksa Tetap Tuntut Hukuman Mati untuk Terdakwa Pembunuhan Bos Toko Bangunan di OKI

BACA JUGA:Pelajar SMA di Lempuing OKI Tewas Ditusuk Pria Tak Dikenal

Seiring dengan itu, ada baiknya untuk mengenal sedikit lebih jauh asal usul perayaan tahun baru Masehi. Perayaan tahun baru ini bermula dari sistem penanggalan bangsa Romawi kuno, yang pada awalnya hanya terdiri dari 10 bulan dan 304 hari.

Pada abad ke-8 SM, Raja Numa Pompilius menambahkan dua bulan, Januari dan Februari, pada kalender Romawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan