Kerokan dari Sisi Medis Ternyata Berisiko Loh, Ini Penjelasannya
Kerokan menurut medis--
OKI NEWS - Kerokan, atau dalam bahasa Tionghoa disebut gua sha, adalah terapi alternatif yang sudah lama dipraktikkan di berbagai budaya, terutama di Asia.
Terapi ini melibatkan penggosokan permukaan kulit dengan alat tumpul seperti koin atau alat kerok khusus, sehingga menimbulkan kemerahan atau memar pada kulit.
Tapi tahukan kamu ternyata kebiasaan melakukan terapi seperti kerokan ini memiliki resiko dan bahaya loh.
Kerokan sering digunakan untuk meredakan nyeri otot, pegal linu, dan kekakuan sendi.
BACA JUGA:Manfaat Konsumi Real Food untuk Kesehatan, Tren Gaya Hidup yang Jauh Lebih Sehat
BACA JUGA:Awas Musim Hujan Gampang Sakit, Ini 3 Sayuran yang Bagus Tingkatkan Imun Tubuh
Dengan meningkatkan aliran darah, kerokan dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi.
Kerokan dapat membantu mengurangi nyeri otot setelah berolahraga atau aktivitas fisik yang berat.
Di Indonesia, kerokan sering dikaitkan dengan pengobatan gejala masuk angin seperti pusing, mual, dan nyeri otot.
Tapi kendati demikian, kerokan dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika dilakukan terlalu keras atau pada kulit yang sensitif.
BACA JUGA:Musim Pancaroba Waspada ISPA, Kenali Ciri, Gejala dan Cara Mengatasinya Disini
BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Delirium Pascakoma yang Diangkat dalam Drakor Light Shop
Kerokan tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi kulit tertentu seperti eksim atau psoriasis, serta bagi mereka yang sedang menggunakan pengencer darah.
Meskipun banyak orang merasakan manfaatnya, bukti ilmiah yang kuat tentang efektivitas kerokan masih terbatas.