Pemkab OKI Fasilitasi Pemagangan ke Jepang, Ratusan Anak Muda Ikut Seleksi

Dapat Dukungan Pemkab OKI, Ratusan Peserta Ikuti Seleksi Pemagangan ke Jepang.--
"Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap seleksi pemagangan ke Jepang bisa dilaksanakan dua kali dalam setahun," terang Kadisnakertrans.
Ia juga menambahkan bahwa Jepang saat ini membutuhkan banyak tenaga kerja, dan seleksi pemagangan diharapkan tidak hanya dilakukan sekali, melainkan dua kali dalam setahun.
BACA JUGA:Tabrakan Maut di Jalur Lintas Timur OKI, Remaja 17 Tahun Meninggal Dunia
BACA JUGA:Terkendala Anggaran Pembebasan Lahan, Proyek Exit Tol Mataram Jaya OKI Terancam Tertunda
Para peserta yang berhasil lulus tes seleksi hari ini akan melanjutkan ke tahapan Pelatda di Teluk Gelam, kemudian diteruskan ke Pelatnas di Jakarta.
Perwakilan IM Jepang, Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa seleksi ini adalah kesempatan besar bagi generasi muda untuk mengembangkan diri.
Di Kabupaten OKI, ini adalah pertama kalinya diadakan seleksi pemagangan ke Jepang, dengan awalnya ada 250 pendaftar. Setelah melalui berbagai tahapan, sebanyak 106 peserta akhirnya berkesempatan mengikuti seleksi pada hari ini.
"Tes seleksi pertama adalah tes bahasa, dan akan dilanjutkan dengan tes lainnya selama dua hari ke depan," kata Nur Hidayat.
BACA JUGA:Musrenbang OKI 2025, Warga Mesuji Makmur Usulkan Perbaikan Jalan dan Jembatan
BACA JUGA:Jaksa Masuk Pesantren, Kejari OKI Edukasi Santri Darul Ulum tentang Hukum
Ia menjelaskan bahwa bagi peserta yang lulus seleksi dan berangkat ke Jepang, mereka akan menjalani pemagangan selama 3 hingga 5 tahun.
"Di Jepang, peserta akan belajar banyak hal, mulai dari disiplin, budaya, keterampilan kerja, hingga etos kerja. Setelah selesai pemagangan, mereka diharapkan kembali ke tanah air untuk membangun daerah masing-masing, bahkan membuka usaha mandiri yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan," tambah Nur Hidayat.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada kuota untuk peserta yang mengikuti seleksi ini. Siapa pun yang memenuhi standar tes dan lulus seleksi berhak berangkat ke Jepang.
"Kami berharap semua peserta dapat lulus dan berhasil berangkat ke Jepang," tutupnya.