Karledi Desak Polisi Usut Kasus Pengancaman dengan Senpi ke Anaknya

Karledi Minta Polres OKI Tindak Lanjut Kasus Pengancaman Senpi ke Anaknya dan Siap Laporkan ke Kompolnas.--
OKI NEWS - Karledi (44), warga Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur, bersama tim pengacaranya, mengunjungi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres OKI pada Rabu, 19 Februari 2025.
Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menuntut agar proses laporan pengancaman dengan senjata api (senpi) yang diduga dilakukan oleh Karyadi alias Kecek terhadap anaknya segera diproses lebih lanjut.
Tim pengacara Karledi yang terdiri dari Aulia Aziz Al Haqqi SH MH, Asutra Olesko SH, dan Sri Wulan Octaviani SH, dari Kantor Advokat Aulia Aziz Al Haqqi SH MH dan Rekan, menyampaikan bahwa kedatangan mereka untuk menanyakan perkembangan laporan yang telah dibuat pada 30 Januari 2025.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana perkembangan laporan ini dan bagaimana tanggapan dari Unit PPA Polres OKI terkait dugaan tindak pidana pengancaman menggunakan senpi,” jelas Aulia Aziz.
BACA JUGA:Pelajar SMP di OKI Diancam dengan Senjata Api, Orang Tua Laporkan Kecek ke Polisi
BACA JUGA:Polres OKI Gelar Tes Psikologi untuk Personel yang Akan Memegang Senpi Dinas
Aulia menambahkan, mereka berharap agar kasus ini segera mendapat tindak lanjut yang tepat guna memastikan keadilan dan memberikan kepastian hukum bagi kliennya.
Jika proses penyelidikan berjalan lambat, pihaknya akan mengirimkan surat kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) serta Kapolri, Kabareskrim Mabes Polri, dan Kapolda Sumsel, untuk meminta perhatian lebih terhadap penanganan kasus ini.
Pengacara Karledi menjelaskan bahwa seminggu yang lalu, kliennya telah melengkapi semua dokumen yang diperlukan oleh penyidik, termasuk menghadirkan saksi-saksi yang relevan.
Hari itu, mereka juga bertemu dengan penyidik Unit PPA Polres OKI yang menyampaikan bahwa mereka sedang mempersiapkan surat undangan atau klarifikasi untuk terlapor.
BACA JUGA:Polres OKI Amankan Tiga Pengedar Narkoba dalam Satu Pekan, Salah Satunya Kedapatan Miliki Senpira
BACA JUGA:Polsek Cengal Tangkap Pengedar Narkoba Bersenpi, Sita 18 Paket Sabu dan 4 Butir Ekstasi
Pihak pengacara berharap Kapolres OKI segera mengambil tindakan tegas, mengingat peristiwa pengancaman ini dapat dikenakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur tentang kepemilikan senpi ilegal.
Pasal tersebut menyatakan bahwa siapa saja yang memiliki atau menggunakan senpi tanpa izin yang sah dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 20 tahun, seumur hidup, bahkan hukuman mati.