Citra Buruk Akibat Sindikat Tipusani, Warga Tulung Selapan Sulit Buka Rekening Bank

--
OKI NEWS - Sejumlah warga Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dikabarkan menghadapi kesulitan saat ingin membuka rekening di sejumlah bank.
Dugaan diskriminasi ini mencuat setelah viralnya unggahan seorang pria yang ditolak saat membuka rekening di sebuah bank di Palembang, hanya karena berasal dari Tulung Selapan daerah yang belakangan dikenal sebagai "sarang" pelaku kejahatan tipu sana sini (tipusani).
Dalam unggahan di Instagram, pria tersebut menceritakan bahwa dirinya bersama istri tengah mengurus persiapan kelahiran anak ketiga secara caesar di BPJS Kesehatan Palembang.
Ia kemudian diminta membuka rekening bank, namun setelah menyebut alamat domisilinya dari Tulung Selapan, permohonan pembukaan rekening langsung dibatalkan oleh pihak bank.
BACA JUGA:Fenomena 'Tipusani', Kejahatan Marak di Balik Kondisi Jalan yang Rusak di Tulung Selapan
BACA JUGA:Polisi Viral Jeklyn Chopper Interogasi Terduga Pelaku Tipsani Asal Tulung Selapan OKI
“Perjalanan jauh naik motor dengan istri yang sedang hamil besar, akhirnya sia-sia. Hanya karena kami dari Tulung Selapan,” keluhnya dalam unggahan tersebut.
Salah satu kepala desa di Kecamatan Tulung Selapan mengaku belum menerima laporan langsung dari warganya terkait penolakan membuka rekening.
Namun, ia menduga warganya enggan bercerita karena merasa malu. “Kalau dari cerita mulut ke mulut, memang warga Tulung Selapan agak dipersulit buka rekening, kecuali pelajar atau mahasiswa,” ungkapnya.
Camat Tulung Selapan, M. Soleh, juga membenarkan belum ada laporan resmi dari para kades. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pembukaan rekening merupakan kewenangan penuh pihak perbankan.
BACA JUGA:Pria 73 Tahun di Palembang Kehilangan Motor Usai Ditipu dengan Tawaran Pekerjaan
BACA JUGA:Mahasiswa di Palembang Tertipu Modus Petugas Pajak Palsu, Saldo Rp6,8 Juta Raib
“Namun jika dibutuhkan, kami siap membantu warga dengan memberikan surat rekomendasi dari pemerintah desa,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD OKI Farid Hadi Sasongko menyayangkan tindakan diskriminatif yang dilakukan pihak bank. Ia menilai tindakan beberapa oknum pelaku kejahatan tidak seharusnya berdampak buruk bagi seluruh masyarakat Tulung Selapan.