Pangkalan Gas di OKI Alami Kelangkaan Stok, Harga Melonjak Hingga Rp25.000
Pangkalan Gas di OKI Alami Kekurangan Stok, Harga Melonjak Hingga Rp25.000.--
OKI NEWS - Gas elpiji menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, terutama untuk keperluan memasak sehari-hari baik di rumah tangga, UMKM, maupun pelaku usaha lainnya.
Khususnya gas elpiji ukuran 3 kg yang paling banyak dicari karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan ukuran lainnya.
Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), gas elpiji 3 kg kini semakin sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya sudah naik.
Harga di tingkat pengecer saat ini berkisar antara Rp24.000 hingga Rp25.000 per tabung, yang menyebabkan keluhan dari masyarakat.
BACA JUGA:LFN Regional Sumsel Resmi Bergulir, Kabupaten OKI Dipercaya Jadi Tuan Rumah
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Melanda Ponpes Ma'had Utsamani di OKI, Asrama Santri Hangus Terbakar
"Baru-baru ini saya beli gas elpiji 3 kg seharga Rp25.000 per tabung di warung, bukan di pangkalan," ujar Yuli, warga Kelurahan Jua-jua Kayuagung, Senin, 24 Juni 2024.
Menurut Yuli, harga gas elpiji 3 kg sudah mahal sejak dua pekan terakhir. "Kalau beli di pangkalan, sekarang sering kosong. Jadi terpaksa beli di warung meskipun lebih mahal," tambahnya.
Yuli juga menjelaskan bahwa di pangkalan, pembelian gas elpiji 3 kg kini dibatasi hanya satu tabung per orang, padahal sebelumnya bisa membeli hingga dua tabung.
Di pangkalan, harga gas elpiji dijual seharga Rp20.000 per tabung, naik dari harga sebelumnya Rp18.000.
BACA JUGA:Selesaikan Tawaf Ifadhah, Jamaah Haji Kabupaten OKI Siap untuk Tawaf Wada
BACA JUGA:Polres OKI Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT Bhayangkara ke-78
Kelangkaan ini menambah beban ibu rumah tangga seperti Yuli, terutama di tengah harga sembako yang sudah mahal.
"Kami berharap pemerintah, melalui Pertamina, menambah stok agar tidak terjadi kekurangan gas elpiji dan harga bisa stabil," harap Yuli.