Puluhan Hektar Lahan Gambut Milik Perusahaan di Sungai Menang Terbakar, 4 Helikopter Dikerahkan
Puluhan hektar lahan gambut milik perusahaan di Kecamatan Sungai Menang OKI terbakar.--
OKI NEWS - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) telah mencapai tingkat keparahan yang signifikan.
Puluhan hektar lahan gambut milik perusahaan terbakar, mengakibatkan munculnya asap pekat yang menyelimuti wilayah tersebut.
Upaya pemadaman api dilakukan tidak hanya melalui darat, tetapi juga dengan bantuan udara menggunakan empat helikopter. Dua unit helikopter berasal dari BNPB dan dua lainnya dari SAR, semuanya bertugas untuk melakukan pembasahan di area yang terbakar.
Sejumlah helikopter yang dikerahkan juga berperan dalam patroli untuk mencegah karhutla dan sekaligus membantu proses pemadaman. Karhutla ini terjadi di Blok 0738, sebuah lokasi yang sebelumnya sudah beberapa kali terdampak kebakaran.
BACA JUGA:Karhutla di Desa Rambai Pangkalan Lampam OKI, Terkendali Setelah 4 Hari Terbakar
BACA JUGA:Karhutla Melandadi Sumsel dan Riau, BPBD dan Satgas Pemadaman Minta Tambahan Heli Water Bombing
Sebelumnya, kebakaran lahan juga telah dilaporkan di berbagai wilayah di Kabupaten OKI, dan kali ini api kembali melanda lahan gambut di Kecamatan Sungai Menang, tepatnya di areal perkebunan tebu di Dusun Dewa Sibur, Desa Sungai Sibur.
Hingga Sabtu, 24 Agustus 2024, kebakaran yang dimulai pada Jumat, 23 Agustus 2024, masih terus berlangsung, dengan puluhan hektar lahan dilaporkan terbakar.
Pemadaman di lokasi tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk personel gabungan dari TNI, Polri, tim HSE perusahaan, serta tim pemadam kebakaran lainnya.
Meskipun api telah dipadamkan, masih tersisa asap di area tersebut. Komandan Api, Hj. Eka Mardia ST, membenarkan bahwa lahan yang terbakar adalah lahan gambut milik perusahaan, yang memang sulit dipadamkan karena sifat lahan tersebut.
BACA JUGA:Pemadaman Sisa Bara Api di Karhutla Tanjung Sari II OKI Berhasil Diselesaikan
Diperkirakan sekitar 50 hektar lahan gambut terbakar, dan upaya pemadaman masih terus dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan, termasuk alat berat seperti excavator untuk membuat skat guna mencegah api menyebar lebih jauh.
Hj. Eka Mardia juga menambahkan bahwa salah satu tantangan dalam pemadaman adalah sifat lahan gambut yang sulit dipadamkan serta faktor angin yang menyebabkan api mudah menjalar.