Ahli Prediksi Brunai Darussalam Bakal Jatuh Miskin 15 Tahun Kedepan, Jika Tidak Lakukan Ini

Ahli Prediksi Brunai Darussalam Bakal Jatuh Miskin 15 Tahun Kedepan, Jika Tidak Lakukan Ini--

PALEMBANG, OKI NEWS - Dijuluki sebagai negara 'Petro Dollar', Brunei Darussalam yang saat ini dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah dikenal sebagai salah satu negara yang penduduknya sejahtera dan makmur di dunia.

Meskipun dikategorikan sebagai negara kecil di era kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah, yang setara dengan pulau Bali, namun nyatanya punya cadangan minyak yang sangat melimpah.

Bahkan dari temuan minyak bumi yang melimpah ruah tersebut, negara Brunai Darussalam jadi salah satu negara pengekspor tertinggi dunia.

Sehingga, tidak berlebihan jika saat ini Sultan Hassanal Bolkiah memberikan jaminan kesejahteraan bagi hampir seluruh rakyatnya.

BACA JUGA:Review Oppo A92: Dibekali Perfoma Mumpuni Berkat Chipset Qualcomm Snapdragon 665 Serta Desain Mewah Kekinian

BACA JUGA:Teror Tengah Malam! Pekerja Kebun Ditembaki OTK di Mesuji OKI, Sehari Setelah Patroli Polisi

Dirangkum dari berbagai sumber, Senin 27 Mei 2024, 95 tahun jadi negara negara penghasil minyak terbanyak didunia, Brunei Darussalam hampir menjamin semua sendi kehidupan masyarakatnya.

Dimulai dari pembebasan pajak, pengobatan gratis, pendidikan gratis serta layanan kesehatan gratis bagi kehidupan masyarakatnya.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman banyak negara-negara lain yang sudah mengganti sumber energi minyak bumi dan gas beralih ke sumber energi terbarukan.

Akankah negara Brunai Darussalam bisa bertahan dengan cadangan minyak bumi kedepannya? Apalagi ditengah gempuran era tantangan energi terbarukan.

BACA JUGA:Ahli Prediksi Brunai Darussalam Bakal Jatuh Miskin 15 Tahun Kedepan, Jika Tidak Lakukan Ini

BACA JUGA:Vivo X Fold3 Tiba di Pasar Indonesia: Spek Kelas Atas, Desain Tak Tertandingi, Begini Spesifikasinya

Lewat tayangan video yang diunggah oleh channel Youtube Geografyi, cadangan minyak bumi Brunei diperkirakan akan habis dalam jangka waktu 15 hingga 25 tahun dari sekarang.

Perkiraan tersebut dilihat dari menurunnya cadangan minyak bumi Brunei dari masa kejayaannnya pada 2000 yang silam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan