Kurangnya pemahaman mengenai manajemen keuangan dapat membuat banyak orang tidak memahami risiko dan tanggung jawab yang terkait dengan pinjaman online.
BACA JUGA:Nikmati Kopi Tanpa Rasa Cemas! Ini Tips Aman Konsumsi Kafein Setiap Hari
BACA JUGA:SIMAK! 7 Tips Menghindari Penipuan Online, Waspada Modus Baru Mengintai di Sekitar Anda
3. Ekonomi Tidak Stabil
Masyarakat yang mengalami ketidakstabilan ekonomi atau keadaan darurat seringkali cenderung mengandalkan pinjol sebagai solusi cepat untuk mengatasi masalah keuangan mereka.
4. Pengawasan dan Regulasi yang Lemah
Belum adanya regulasi yang ketat dalam industri pinjol, sehingga memungkinkan praktik-praktik yang merugikan konsumen, seperti suku bunga tinggi dan praktik penagihan agresif.
BACA JUGA:7 Tips Lolos KUR BRI 2024, Pelaku UMKM Wajib Tahu, Jangan Ulangi Kesalahan Ini!
BACA JUGA:Top Up KUR BRI 2024 Ditolak? Begini Tips Jitu Mengatasinya!
5. Tanpa Jaminan
Pinjol sering kali menjadi pilihan tepat lantaran tidak memerlukan jaminan fisik, sehingga terlihat lebih mudah dan aman.
Persepsi inilah yang dapat mengundang orang untuk mengajukan pinjaman tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang.
6. Pola Hidup Konsumtif dan Tekanan Sosial
BACA JUGA:7 Tips Belanja Hemat Saat Tanggal Tua, Dijamin Anti Boros-boros Club!
BACA JUGA:7 Tips Transaksi di Mobile Banking, Waspada Kejahatan Cyber Quishing di Mana-mana!
Budaya konsumtif dan tekanan sosial untuk tampil mapan dapat mendorong orang untuk mengambil pinjaman demi gaya hidup yang lebih tinggi.