OKI NEWS – Banyak yang berpendapat bahwa rokok elektrik, atau yang lebih dikenal dengan vape, memang digemari banyak orang terutama anak muda karena dianggap lebih aman daripada rokok konvensional. Apakah benar? Cek penjelasannya disini.
Tapi ternyata, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Vape tetap berbahaya bagi kesehatan, meskipun efeknya mungkin berbeda dengan rokok biasa.
Vape menghasilkan aerosol yang mengandung lebih sedikit zat kimia berbahaya dibandingkan asap rokok dengan bau asap yang lebih sedikit dibandingkan rokok konvensional, sehingga tidak mengganggu orang lain di sekitar.
Namun dalam vape ini tetap mengandung nikotin yang mengandung zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan jantung dan otak serta mengandung berbagai bahan kimia yang belum sepenuhnya diketahui efek jangka panjangnya pada kesehatan.
BACA JUGA:Tips Aman Makan Daging Agar Kolesterol dan Darah Tinggi Tidak Naik, Begini Caranya
BACA JUGA:Air Tajin: Minuman Sehat Kaya Manfaat untuk Pencernaan dan Kesehatan
Baru-baru ini, terjadi kasus penyakit misterius yang menyerang sistem pernapasan dan dikaitkan dengan penggunaan vape, yang dikenal sebagai EVALI (E-cigarette, or Vaping, Product Use-Associated Lung Injury).
Namun hingga kini belum ada penelitian tentang efek jangka panjang vape pada kesehatan masih terbatas.
Sementara rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk tar, nikotin, dan karbon monoksida yang berisiko bahkan bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker paru-paru dan berbagai jenis kanker lainnya.
Berikut ini beberapa bahaya rokok elektrik yang perlu diwaspadai penggunanya.
BACA JUGA:Ingin Perut Rata Bak Artis Korea? Coba Rahasia Ampuh Mengecilkan Perut Buncit dalam 1 Minggu
BACA JUGA:Sudah Tau Belum? Ini Waktu Ideal Masak Sayur Supaya Nutrisinya Tidak Hilang
1. Kerusakan paru-paru
Vape mengandung nikotin, bahan karsinogenik dan toksik yang dapat merusak paru-paru, sistem ekskresi, dan sel-sel di dalam tubuh.
Cairan vape sering mengandung propilen glikol dan berbagai bahan kimia lain yang dapat mengiritasi paru-paru.
Penggunaan vape dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis kronis, dan emfisema.
BACA JUGA:Bisa Dicoba, Ini 5 Jenis Teh yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat
BACA JUGA:Bunga Telang: Si Biru Ajaib yang Menyimpan Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Baru-baru ini, terjadi kasus penyakit misterius yang menyerang sistem pernapasan dan dikaitkan dengan penggunaan vape, yang dikenal sebagai EVALI (E-cigarette, or Vaping, Product Use-Associated Lung Injury).
2. Kecanduan nikotin
Hampir semua vape mengandung nikotin, zat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan.