Saat kepulangan ada tiga jemaah dari kloter lain yang ikut bergabung (tanazul) pulang lebih awal. Mereka adalah Kamna Satim (84) asal OKI dan Masriah Nahrowi (64) asal Banyuasin dari kloter 16 serta Nurul Huda Anang (66) asal Palembang dari kloter 12.
“Pada fase pemulangan jemaah haji, PPIH Arab Saudi memang memberikan kesempatan kepada jemaah untuk melakukan tanazul atau pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya, ataupun pengunduran waktu pulang yang seharusnya mungkin lebih awal,” jelas Syafitri.
BACA JUGA:Pererat Silaturahmi, Kapolres OKI dan PJU Anjangsana ke Purnawirawan Polri
BACA JUGA:Realme C53: HP Rp1 Jutaan dengan Desain Kamera Mirip iPhone, Begini Spesifikasi Lengkapnya!
Menurut Syafitri, untuk program tanazul ini PPIH memberikan prioritas kepada jemaah lansia, terutama jemaah lansia risiko tinggi untuk dapat pulang ke Tanah Air lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Ada dua cara pengajuan Tanazul. Pertama, PPIH kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jemaah haji yang akan ditanazulkan. Hal ini berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jemaah dimaksud harus dipulangkan sesegera mungkin oleh karena kondisi kesehatan yang butuh penanganan intensif di Tanah Air,” ujarnya.
Kedua, lanjut Syafitri, jemaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH Daker Makkah maupun Madinah dengan mencantumkan alasan tanazulnya.
Selanjutnya, PPIH akan memverifikasi alasan yang diajukan, apakah cukup dijadikan sebagai dasar jemaah dimaksud dapat ditanazulkan atau tidak.
BACA JUGA:Apa Itu 'Red Notice' Hingga Bikin Selebgram Palembang Alnaura di Kejar Interpol, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:3 Weton Tipe Sultan, Punya Sifat Dermawan dan Royal Menurut Primbon Jawa
Terkait jumlah jemaah haji yang meninggal dunia, hingga hari ini jemaah debarkasi Palembang yang wafat berjumlah 19 orang. Dua meninggal di embarkasi dan 17 meninggal di Arab Saudi.