OKI NEWS – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ilir melaporkan bahwa tingkat inflasi di bawah kepemimpinan Pj Bupati Asmar Wijaya terus terkendali dan berada di bawah target nasional.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis di Kantor Bupati OKI, inflasi tahunan (year-on-year/y-o-y) di Kabupaten OKI tercatat sebesar 2,27%, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,51% dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 2,48%.
"Artinya, tren inflasi kita dua bulan terakhir lebih rendah dari provinsi dan nasional," ujar Anugerahani Prasetyo Wati, Kepala BPS OKI.
Hani menjelaskan bahwa penurunan inflasi yang signifikan terlihat dari tren enam bulan terakhir, dari 4,92% pada Januari menjadi 2,27% di Juni. "Ada tren penurunan signifikan hingga 2,65%," tambahnya.
BACA JUGA:Sebelum Dimakamkan, Pj Bupati OKI Pimpin Pelepasan Jenazah Diky Sakti
BACA JUGA:HUT Bhayangkara ke-78, Pj Bupati OKI Apresiasi Kinerja Polres OKI
Sementara itu, inflasi bulan ke bulan (month-on-month/m-to-m) tercatat sebesar 0,19%. Hani menyebutkan bahwa penyumbang utama inflasi bulan Juni 2024 secara m-to-m termasuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 0,24%.
"Komoditas penyumbang inflasi m-to-m antara lain Bahan Bakar Rumah Tangga (0,24%), Cabai Rawit (0,20%), Ketimun (0,09%), Ayam Hidup (0,04%), Cabai Merah (0,04%), dan Daging Ayam Ras (0,03%)," jelas Hani.
Hani juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi untuk stabilitas pertumbuhan ekonomi.
"Deflasi bukan berarti baik, inflasi belum tentu berdampak buruk terhadap perekonomian. Jika terus terjadi deflasi, artinya daya beli masyarakat menurun. Itu yang perlu dijaga," katanya.
BACA JUGA:Terapkan UU Nomor 3 Tahun 2024, 307 Kepala Desa di OKI Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan
BACA JUGA:Tim Macan Komering Polres OKI Raih Penghargaan di HUT Bhayangkara ke-78
Menanggapi laporan tersebut, Pj Bupati OKI Asmar Wijaya memberikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang telah bekerja keras dalam mengelola inflasi.
"Saya mengapresiasi kerja keras tim inflasi daerah yang telah berhasil mengendalikan inflasi dari waktu ke waktu," tuturnya.
Asmar Wijaya menekankan bahwa menekan laju inflasi di OKI bukanlah tugas yang mudah, namun langkah ini perlu dilakukan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat.