Banyak masyarakat Jawa yang meyakini bahwa malam 1 Suro merupakan malam yang sakral dan penuh rahmat.
Malam ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri, introspeksi, dan memohon ampunan kepada Tuhan.
Di beberapa daerah, malam 1 Suro diwarnai dengan berbagai tradisi keagamaan, seperti tadarusan Al-Qur'an, salat malam, dan berdoa bersama.
Tradisi-tradisi ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon keselamatan di tahun yang baru.
BACA JUGA:Hati-hati! Minuman Panas Bisa Jadi Penyebab Kanker, Kok Bisa? Ini Penjelasannya
Malam 1 Suro juga dihubungkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan di masyarakat Jawa.
Beberapa mitos yang populer antara lain larangan keluar rumah, larangan berbicara kasar, dan larangan mengadakan pesta pernikahan.
Di beberapa daerah, malam 1 Suro diwarnai dengan berbagai tradisi dan ritual budaya, seperti kirab budaya, ruwatan, dan memandikan benda pusaka yang bertujuan untuk tolak bala dan membersihkan diri dari kesialan.
Penting untuk diingat bahwa keyakinan dan tradisi terkait malam 1 Suro dapat berbeda-beda di setiap daerah.
BACA JUGA:Mengatasi Kecanduan Judi Online: Tips Ampuh untuk Mengurangi Ketergantungan Jangka Panjang
BACA JUGA:Meski Optimis Menang, HDCU Tetap Ingatkan 4 Tugas Pokok Relawan-Keluarga Jelang Pilgub Mendatang
Secara umum, malam 1 Suro merupakan momen penting bagi masyarakat Jawa untuk melakukan refleksi diri, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan melestarikan tradisi budaya.
Pada tahun 2024, Malam 1 Suro jatuh pada tanggal 6 Juli, tepatnya pada malam hari setelah Maghrib sedangkan tanggal 1 Suro jatuh pada tanggal 7 Juli 2024.