Menurut Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP, puncak musim kemarau tahun ini diprediksi akan terjadi pada Agustus dan September, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA:Polsek Tulung Selapan Cek Sarana dan Petugas RPK Perusahaan dalam Rangka Antisipasi Karhutbunla
BACA JUGA:Regu Pemadam Kebakaran Perusahaan di OKI Ikuti Pelatihan Dasar Menanggulangi Karhutla
Meskipun sudah memasuki musim kemarau, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi.
Edi menjelaskan bahwa kondisi lahan gambut di Kabupaten OKI saat ini masih basah, sehingga risiko kebakaran masih dapat dikendalikan. "Kondisi lahan gambut yang rawan terbakar masih aman karena masih basah," jelas Edi.
Untuk mengantisipasi Karhutla, Manggala Agni telah bersiap dengan melakukan patroli mandiri sejak April lalu, yang kemudian dilanjutkan dengan patroli gabungan.
"Patroli mandiri dan gabungan dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla di wilayah Kabupaten OKI," ungkap Edi.
BACA JUGA:Mendekati Musim Kemarau, Patroli Terpadu Dijalankan di Wilayah Rawan Karhutla
BACA JUGA:Jelang Kemarau, Kapolres Ogan Ilir Ingatkan Jajarannya Waspada Karhutla
Tahun ini, Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI juga menambah personelnya sebanyak 15 orang, menjadikan total personel menjadi 80 orang.
"Penambahan personel ini sangat membantu dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Semoga tahun ini Karhutla dapat diminimalisir," ujar Edi.
Meskipun musim kemarau tahun ini diprediksi tidak seburuk tahun lalu, Edi tetap menegaskan bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga. "Potensi kebakaran tetap ada di musim kemarau, meskipun hujan masih sering turun," tambahnya.