Menurut Armet, jemaah haji yang dirawat di Arab Saudi akan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.
Meski nantinya masa operasional pemulangan jemaah haji berakhir pada 22 Juli mendatang, pemerintah melalui Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) akan terus memantau kondisi jemaah tersebut.
"Apabila sudah membaik dan sehat, mereka akan diantar pulang ke Indonesia," sebutnya.
"Semua menjadi tanggung jawab pemerintah sampai mereka kembali ke Tanah Air," tegas Armet.
Sebagaimana diketahui bersama, proses pemulangan jemaah haji Debarkasi Palembang, sudah berakhir pada 15 Juli 2024 lalu.
Kloter 19, merupakan Kloter terakhir di Debarkasi Palembang. Sedikitnya 408 jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 19.
Mereka berasal dari Kabupaten Muara Enim dan dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan.
Kedatangan Kloter 19 ini menandai berakhirnya masa pemulangan jemaah haji Debarkasi Palembang tahun 2024.
Total jemaah haji yang kembali berjumlah 8.439 jemaah. Kloter 19 saat berangkat berjumlah 406 jemaah, saat kepulangan berjumlah 408 jemaah.
BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 15 Tiba di Tanah Air, Debarkasi Palembang Sisakan 4 Kloter
Dua jemaah yang sebelumnya sempat dirawat di Arab Saudi, yaitu Nasuha Hanafi (64) Kloter 15 asal Ogan Ilir dan Bonandar Iskak Karyo (60) Kloter 2 asal Lubuk LInggau bergabung di Kloter 19.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Republik Indonesia, Jaja Jaelani, saat melepas jamaah berharap, dengan kembalinya jemaah ke Tanah Air dapat membawa kehidupan beragama di Sumsel semakin kondusif.
Kemudian, dapat memaknai pelaksanaan ibadah haji dengan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta memperoleh haji yang mabrur dan mabruroh.