Mengapa Malam Hari? Malam hari adalah waktu yang paling umum untuk tidur.
Oleh karena itu, peluang kita mengalami fase REM dan transisi tidur-bangun juga lebih besar terjadi di malam hari.
BACA JUGA:Meski Bermanfaat Untuk Daya Tahan Tubuh, Jengkol Juga Berbahaya Jika Dikonsumsi Dengan Cara ini
BACA JUGA:Meski Bermanfaat Untuk Daya Tahan Tubuh, Jengkol Juga Berbahaya Jika Dikonsumsi Dengan Cara ini
Selain itu, pada malam hari, tubuh kita cenderung lebih rileks dan otak kita lebih mudah memasuki fase-fase tidur yang dalam, termasuk fase REM.
Ketindihan adalah fenomena yang normal dan tidak berbahaya yang meski sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, sebenarnya ini adalah proses alami yang terjadi di dalam tubuh. Dengan memahami penyebabnya, siapapun pastinya akan dapat lebih tenang dan tidak terlalu khawatir jika mengalami ketindihan.
Saat mengalami ketindihan, rasa panik dan ketakutan adalah hal yang wajar. Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi ini bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Cobalah untuk tetap tenang dan bernapas dalam-dalam. Semakin panik, semakin sulit untuk keluar dari kondisi ini.
BACA JUGA:Benarkah Sering Konsumsi Yogurt Bisa Berdampak ke Ginjal? Cek Faktanya Disini
Cobalah menggerakkan jari tangan atau kaki secara perlahan. Gerakan kecil ini dapat membantu Anda untuk secara bertahap mengendalikan tubuh.
Jika berhasil menggerakkan anggota tubuh, cobalah untuk bangun dari tempat tidur dan cobalah untuk berbicara atau mengeluarkan suara.
Hal ini dapat membantu untuk lebih sadar dan keluar dari kondisi ketindihan dan yang penting adalah setelah berhasil keluar dari ketindihan, cobalah untuk melakukan relaksasi ringan, seperti meditasi atau pernapasan dalam.