Kemudian penyakit ini akan menyerang jaringan sehat dan menyebabkan peradangan dan nyeri di bagian tubuh mana pun, termasuk sel darah, otak, jantung, sendi dan otot, ginjal, hati, dan paru-paru.
Hasilnya, peneliti menemukan 3 dari 5 pasien lupus, dan 1 dari 3 pasien dengan penyakit terkait reumatologi ini mengalami mimpi buruk.
BACA JUGA:Apa Itu Sleep Paralysis atau Ketindihan, Benarkah Berkaitan dengan Mistis? Ini Penjelasan Medis
BACA JUGA:Menjajal Davigo Dragon Sli: Motor Listrik Berkapasitas Baterai 72V 50Ah yang Mampu Menempuh 200 Km
Hal ini kemudian semakin jelas dan mengganggu sebelum berhalusinasi dimana mimpi buruk yang dialami dapat berupa terjatuh atau diserang, terjebak, atau tertimpa atau melakukan pembunuhan.
Para dokter yang terlibat dalam penelitian juga akhirnya sepakat bahwa mimpi buruk dan halusinasi yang disertai dengan gejala lainnya, bisa menjadi "tanda peringatan dini" yang bisa jadi serangan penyakit autoimun yang akan datang.
"Memang benar bahwa "sangatlah normal" untuk mengalami mimpi buruk dan bahkan mimpi buruk di siang hari, atau halusinasi, namun, jika gejala-gejala tersebut bersifat intens, menjengkelkan, dan terjadi bersamaan dengan gejala-gejala lain seperti kelelahan ekstrem, sakit kepala, dan tanda-tanda gangguan autoimun lainnya, maka hal tersebut harus didiskusikan dengan dokter," kata Sloan.
Temuan ini memperkuat bukti bahwa mimpi dapat menandakan perubahan fisik, neurologis, dan kesehatan mental, serta terkadang bisa menjadi indikator awal penyakit di tubuh seseorang.
BACA JUGA:Benarkah Kandungan Gula di Nasi Bisa Bikin Cepat Gemuk? Cek Faktanya Disini
BACA JUGA:Rahasia Sarapan Sehat: Manfaat Telur yang Jarang Diketahui untuk Tubuh Hangat dan Energik
Baik pasien maupun dokter selama ini cenderung enggan mendiskusikan kesehatan mental dan gejala neurologis, padahal ini bisa jadi bagian dari penyakit autoimun.
Menurutnya, penelitian ini memberikan bukti bahwa mimpi buruk bisa menjadi gejala kesehatan mental dan neurologis yang merupakan tanda peringatan dini bahwa seseorang sedang mendekati kondisi ”flare,” di mana penyakitnya memburuk untuk jangka waktu tertentu.