OKI NEWS - Kasus penemuan mayat seorang janda yang mengapung di Sungai Kelekar, bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, akhirnya terungkap.
Pelaku, Akmaludin (51), mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena sakit hati setelah sering dicaci maki oleh korban, Ita Anggraini (45).
"Dia sering berkata kasar kepada saya,” ungkap Akmaludin, warga Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), saat konferensi pers yang digelar oleh Kapolres OI, AKBP Bagus Suryo Wibowo, SIK, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Akmaludin, yang masih berstatus sebagai suami dengan lima anak, mengaku telah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih tiga tahun dengan korban, seorang janda yang juga memiliki lima anak. Korban berasal dari Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI, namun tinggal dan bekerja di sebuah rumah makan pecel lele di daerah Indralaya.
BACA JUGA:RESMI! PDIP Dukung Ratu Dewa dan Prima Salam untuk Pilkada Palembang 2024
BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Bacakada, KPU Sumsel Gandeng RSUP Mohammad Hoesin
Pada Sabtu malam, 17 Agustus 2024, keduanya berencana untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka berkendara dengan sepeda motor Akmaludin, sebuah Honda All New ADV 160 berwarna merah, sementara motor korban, Honda Blade, ditinggalkan di tempat mereka bertemu.
Namun, malam yang awalnya dimaksudkan untuk bersantai berubah menjadi tragedi. "Dia menuduh saya punya hubungan dengan wanita lain. Saya tersinggung, dia marah sambil berkata kasar," aku Akmaludin.
Perkataan kasar tersebut membuat Akmaludin merasa sangat sakit hati. Dalam perjalanan pulang, sekitar 150 meter dari rumahnya, mereka berhenti di sebuah kebun.
Dengan pisau yang telah dibawanya, Akmaludin menikam leher dan dada kanan korban pada sekitar pukul 23.30 WIB.
BACA JUGA:Kades Teluk Kecapi Ogan Ilir Bantah Selingkuh, Buktikan Ada Pernikahan Siri dengan Sang Janda
"Dia saya dudukkan di depan motor, kemudian saya bawa ke Jembatan Pesona. Saya ikat tubuhnya dengan pemberat batu, lalu saya jatuhkan ke sungai," jelas Akmaludin, yang bekerja sebagai instalatir listrik.
Setelah kejadian tersebut, Akmaludin pulang ke rumahnya seperti biasa. Keesokan harinya, ia kembali ke lokasi pertemuan mereka untuk mengambil motor Honda Blade milik korban. Jasad korban baru ditemukan warga pada Senin sore, 19 Agustus 2024, mengapung di Sungai Kelekar.
Kapolres OI, AKBP Bagus Suryo Wibowo, menyatakan bahwa Akmaludin mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan korban selama tiga tahun.