Bila busi tidak memenuhi standar, maka kekuatan memantiknya pun tidak optimal. Proses pembakaran pun tidak terjadi sehingga laju mobil tersendat.
Pengguna juga perlu mengganti busi jika sudah tua, hangus, atau rusak. Terutama bila kondisinya gosong dan hitam.
Pastikan pengendara mengganti busi sesuai standar dari produsen mobil agar menghindari brebet saat digas.
Karburator Rusak
Indikator RPM (Revolution per Minute) yang normal akan menembus 5.000 RPM. Apabila mobil mengalami brebet hanya ketika RPM tinggi, maka periksa karburator mobilnya.
BACA JUGA:Mengungkap Perbedaan Chery Omoda E5 dan Omoda E5 Pure, Mending Mana?
BACA JUGA:Mazda All New CX-60: SUV Spek Keren, Makin Premium Makin Nyaman! Harganya Bikin Jiwa Bergetar
Kerusakan karburator menyebabkan jarum sebagai indikator RPM gagal menembus angka tersebut sehingga mobil tersendat.
Angin Memasuki Sistem Injeksi
Pada RPM rendah, sistem injeksi yang kemasukan angin termasuk pemicu utama mobil jadi brebet saat dijalankan.
Ini karena kondisi tersebut akan memunculkan gelembung udara yang memasuki sistem pembakaran.
BACA JUGA:Mencari Motor Listrik Ekonomis? Polytron Fox R Hadir dengan Harga Rp13 Juta dan Spesifikasi Menarik
Keberadaan gelembung udara akan membuat tekanan bahan bakar tidak stabil. Efeknya pada laju mesin yang akan brebet ketika digas.