Mengenai penyebab kebakaran dan perkiraan kerugian, Yusuf menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut. "Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, begitu juga dengan jumlah kerugian yang belum bisa kami tafsirkan saat ini," ujarnya.
BACA JUGA:30 Kepala Keluarga di Ogan Ilir, Kehilangan Tempat Tinggal Usai Kebakaran Hebat
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Melanda Desa Curup, Tiga Rumah Ludes Terbakar
Yusuf juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama di musim kemarau seperti sekarang. "Kami mengingatkan warga untuk selalu memeriksa peralatan listrik dan kompor sebelum meninggalkan rumah, guna mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar," pesannya.
Sebagai catatan, ini bukanlah insiden kebakaran pertama yang terjadi di Kecamatan Pedamaran. Sebelumnya, pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, tepatnya pada 17 Agustus 2024, kebakaran hebat juga melanda Desa Srinanti. Pada peristiwa tersebut, empat unit rumah dan satu unit ruko milik warga hangus terbakar sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kami mendapat laporan pertama mengenai kebakaran di Desa Srinanti dari Pak Tamrin melalui telepon sekitar pukul 15.00 WIB, dan segera mengirimkan tim pemadam ke lokasi," ungkap Yusuf.
Meskipun api berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.45 WIB, kebakaran tersebut menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi warga setempat.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Kelurahan Perigi Kayugung, Dua Rumah Panggung Hangus Terbakar
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan dan tindakan pencegahan sangatlah penting, terutama dalam menghadapi potensi kebakaran yang dapat terjadi kapan saja.