Jika oli tidak dapat memenuhi spesifikasi yang diperlukan, tensioner cam dapat mengurangi ketegangan, yang menyebabkan rantai ‘berdetak’ atau ‘berderak’.
BACA JUGA:Cara Mudah Deteksi Kerusakan Kopling Mobil, Periksa Sebelum Terjadi Insiden!
BACA JUGA:Review Mitsubishi Xpander: Solusi Mobil Keluarga dengan Desain Stylish, Irit BBM Banget!
Selain itu, pada saat mobil dinyalakan, mesin bisa mengeluarkan suara yang tidak normal atau berlebihan hingga tekanan oli masuk ke valvetrain (katup pengaman).
3. Bau Terbakar dan Asap Knalpot
Salah satu kejadian umum pada mesin yang menggunakan viskositas terlalu encer adalah pembakaran oli.
Oli tidak cukup memungkinkan ring piston tertutup rapat, menyebabkan konsumsi oli dan bau terbakar. Hal ini biasanya mengakibatkan asap putih kebiruan keluar dari knalpot.
BACA JUGA:Suzuki Splash GL 2011: Pilihan Mobil Kecil dengan Desain Modern dan Teknologi Terkini!
BACA JUGA:Review Mitsubishi Xpander: Solusi Mobil Keluarga dengan Desain Stylish, Irit BBM Banget!
4. Garansi Mobil Hangus
Jika mesin mobil mengalami kerusakan dini dan oli yang digunakan salah, produsen kendaraan dapat membatalkan garansi. Meskipun hal ini jarang terjadi, disarankan untuk menghindarinya.
Cara Memilih Oli Mesin yang Tepat
Standarisasi Society of Automotive Engineers (SAE) biasanya menyantumkan kode pada kemasan oli mobil: 5W-30, 10W-30, 10W-40, 20W-40, dan 20W-50.
BACA JUGA:Penyebab Mesin Mobil Cepat Panas: Ini Dia Penyebab Umum yang Sering Diabaikan!
BACA JUGA:Cara Mudah Deteksi Kerusakan Kopling Mobil, Periksa Sebelum Terjadi Insiden!
Produsen menentukan berat dan jenis oli yang harus digunakan mesin. Namun, banyak penggemar, bengkel, dan modifikator otomotif cenderung mempertanyakan apakah produsen membuat pilihan tepat untuk oli, atau apakah mungkin ada oli yang lebih baik untuk penggunaan atau lingkungan berkendara tertentu.