OKI NEWS - Meskipun beberapa wilayah di Sumatera Selatan telah diguyur hujan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di Desa Lirik, Kecamatan Pangkalan Lampam, Tulung Selapan, dan Air Sugihan pada 1 November.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto, mengungkapkan bahwa wilayah tersebut belum menerima hujan menurut informasi dari BMKG.
“Lahan yang terbakar adalah lahan gambut,” jelasnya.
Laporan menunjukkan terdapat 11 titik hotspot, dan meskipun sudah memasuki akhir Oktober, kondisi lahan di beberapa wilayah OKI masih kering, menyebabkan potensi kebakaran yang tinggi.
BACA JUGA:Upaya Pemadaman Karhutla di Pedamaran Timur, Dua Helikopter Lakukan 30 Kali Waterbombing
BACA JUGA:Karhutla di OKI Meluas, 228 Kali Water Bombing Dikerahkan di Lima Wilayah
Selain pemadaman darat, upaya pemadaman dari udara melalui water bombing terus dilakukan untuk memadamkan api dan mengurangi kepulan asap.
Nova juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat sudah ada beberapa titik lahan milik warga yang terbakar.
Saat ini, aparat kepolisian, TNI, Manggala Agni, dan kelompok Masyarakat Peduli Api masih bekerja keras memadamkan api.
Pihak BPBD berharap hujan deras segera turun untuk membantu memadamkan sisa-sisa api yang masih berasap di area yang terbakar.
BACA JUGA:Kapolres OKI Kunjungi Desa Rambai, Serahkan Bantuan Penanggulangan Karhutla
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi di OKI Kurangi Risiko Karhutla, Patroli Tetap Berlanjut
“Hujan deras adalah solusi paling efektif untuk memadamkan lahan yang masih mengeluarkan asap,” pungkas Nova.