OKI NEWS - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel serta Bupati dan Wakil Bupati OKI dijadwalkan berlangsung pada 27 November mendatang.
Namun, suasana pencoblosan dan perhitungan suara sudah lebih dulu terlihat di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Sabtu 16 November 2024.
Ternyata, kegiatan tersebut adalah simulasi yang diselenggarakan KPU OKI sebagai persiapan pelaksanaan pemilukada serentak perdana di Indonesia.
Simulasi ini dirancang untuk memastikan proses di Tempat Pemungutan Suara (TPS) berjalan sesuai standar operasional yang ditetapkan.
BACA JUGA:Kodim 0402/OKI-OI Lanjutkan Program Dapur Masuk Sekolah di SDN 07 Munggu
BACA JUGA:Sambut Pilkada Serentak 2024, Diskominfo OKI Gaungkan Narasi Pilkada Damai di Ruang Digital
Ketua KPU OKI, Muhammad Irsan, melalui Divisi Penyelenggaraan Antoni Akhyar, menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk 1.247 TPS dan dua TPS khusus yang tersebar di 18 kecamatan dan 327 desa.
Simulasi ini mencakup seluruh tahapan, mulai dari pencoblosan hingga perhitungan suara.
“Semoga simulasi ini dapat berjalan lancar, tertib, dan aman. Kami juga menghitung durasi setiap proses, mulai dari pencoblosan hingga penghitungan suara, agar pelaksanaan di hari H nanti dapat berlangsung sesuai harapan,” ujar Antoni.
Setiap TPS dirancang untuk melayani 250 hingga 500 Daftar Pemilih Tetap (DPT), dengan rata-rata DPT sebanyak 331 orang per TPS.
BACA JUGA:Polsek Lempuing Tangkap Empat Pelaku Curas di OKI, Ini Barang Bukti yang Berhasil Diamankan
BACA JUGA:Sidang Pembunuhan di OKI, Istri Terdakwa dan Saksi Ungkap Soal Utang Rp200 Juta
Melalui simulasi ini, KPU juga menentukan perkiraan waktu mulai dan selesai proses, serta memastikan pengiriman kotak suara dari TPS ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) berjalan sesuai rencana.
Edi, petugas PPS Desa Lubuk Dalam, mengungkapkan bahwa semua kebutuhan, seperti kertas suara, kotak suara, tinta, dan perlengkapan lainnya, telah disiapkan dengan cermat.
“Meski ini hanya simulasi, prosesnya dibuat semirip mungkin dengan pelaksanaan pencoblosan dan perhitungan suara sebenarnya,” jelasnya.