Mengenal Apa Itu Sleep Paralysis? Istilah Ketindihan yang Sering Terjadi Pada Manusia

Selasa 10 Dec 2024 - 14:37 WIB
Reporter : SR Harahap
Editor : SR Harahap

Perubahan pola tidur yang drastis, seperti bekerja shift malam atau jet lag, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.

Kondisi seperti apnea tidur atau narkolepsi dapat meningkatkan risiko ketindihan.

Tidur telentang dengan wajah menghadap ke atas dapat meningkatkan risiko terjadinya ketindihan.

BACA JUGA:Cemilan Basreng Lezat Tapi Berisiko, Ini Cara Menikmatinya Tanpa Merugikan Kesehatan

BACA JUGA:Kipas Angin Bisa Sebabkan Pneumonia dan Paru-paru Basah, Benarkah? Cek Faktanya Disini

Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat antidepresan, dapat memicu terjadinya ketindihan.

Meskipun menakutkan, ketindihan biasanya hanya berlangsung beberapa menit dan tidak berbahaya.

Sleep Paralysis atau Ketindihan bukan merupakan tanda adanya gangguan mental yang serius, meskipun stres dan kecemasan dapat menjadi pemicunya.

Jika ketindihan terjadi secara sering dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

BACA JUGA:Bahaya Kebiasaan Minum Teh Setelah Makan Berpengaruh ke Kesehatan, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Benarkah Biji Nangka Bisa Lawan Bakteri Jahat dalam Tubuh? Ini Penjelasannya

Usahakan untuk tidur cukup dan teratur setiap malam dan lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.

Konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur serta pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan memiliki suhu yang nyaman.

Kategori :