OKI NEWS - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mewakili Provinsi Sumatera Selatan dalam panen raya padi nasional yang digelar serentak di 14 provinsi. Acara ini juga dihadiri secara virtual oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Kegiatan panen dipusatkan di lahan pertanian Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, OKI pada Senin, 7 April 2025.
Sebagai salah satu dari lima produsen beras terbesar di Indonesia, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan rasa optimis terhadap kontribusi provinsinya dalam memenuhi target produksi padi nasional tahun ini.
“Luas lahan baku sawah kita mencapai 519.484 hektare, dengan total produksi sekitar 1,6 juta ton. Potensinya besar untuk terus ditingkatkan, seperti di Kabupaten OKI yang punya lahan baku sawah seluas 104 ribu hektare,” kata Deru.
BACA JUGA:Hari Terakhir Arus Balik Lebaran, Lalu Lintas di OKI Lancar
BACA JUGA:Libur Usai, ASN OKI Diwajibkan Kembali Bekerja Mulai 8 April, Tak Masuk Tanpa Alasan TPP Dipotong
Ia juga menekankan pentingnya inovasi dari daerah untuk mempertahankan lahan pertanian.
“Dengan pertumbuhan ekonomi dan masuknya banyak investasi, lahan pertanian bisa saja tergerus untuk perumahan atau kawasan industri. Ini harus diantisipasi dari sekarang,” lanjutnya.
Dalam dialog bersama Presiden, Gubernur Deru juga mengusulkan agar pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan dilanjutkan.
Deru menyebut, proyek strategis nasional ini awalnya diberikan sebagai bentuk penghargaan karena Sumsel berhasil naik peringkat dari posisi 8 ke 5 nasional dalam hal produktivitas padi.
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024 Damai, Bawaslu Usulkan Edukasi untuk Pengawas Partisipatif
BACA JUGA:Arus Balik Lebaran H+6 di OKI Lancar, Tak Ada Penumpukan Kendaraan
“Sayangnya, bendungan senilai Rp3,7 triliun itu belum bisa dimanfaatkan sampai sekarang, padahal seharusnya rampung 2023. Kami mohon agar proyek ini dilanjutkan karena ketersediaan air adalah kunci agar petani bisa panen lebih dari sekali setahun,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati OKI H. Muchendi menyampaikan bahwa sektor pertanian di daerahnya sangat menjanjikan.
“Lahan baku sawah kami seluas 104 ribu hektare, terdiri dari empat jenis lahan yang unik dan tak dimiliki daerah lain: lebak, pasang surut, tadah hujan, dan lahan kering,” jelasnya.