Sebagai tindak lanjut, semua siswa dipulangkan ke rumah mereka masing-masing, dan sekolah telah mengajukan izin kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online pada hari Senin mendatang.
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung, Anis Joko Santoso SPd MM, melalui wakil manajemen mutu, Budiono SPd MSi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk kebaikan siswa mengingat asrama mereka telah terbakar. Pembelajaran online tersebut sedang dalam tahap pembahasan dengan Dinas Pendidikan.
"Iya, karena asrama terbakar maka terpaksa untuk semua siswa kita pulangkan. Dan kita juga telah minta ijin ke Disdik agar pembelajaran jarak jauh atau online dahulu," jelas Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung, Anis Joko Santoso SPd MM melalui wakil manajemen mutu, Budiono SPd MSi.
Budiono berharap bahwa permohonan mereka kepada Dinas Pendidikan dapat dikabulkan, dengan mempertimbangkan bahwa siswa putra tidak memiliki tempat tinggal lagi dan masih mengalami dampak emosional.
BACA JUGA:Jalan Lintas Palembang-Indralaya Macet Akibat Jembatan Rusak, Polres Ogan Ilir Lakukan Ini
Salah seorang orang tua siswa di SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung, Sudirman (58), menceritakan bahwa saat kebakaran terjadi, anaknya sudah berada di rumah.
"Kamar anak saya berada di lantai atas, di bagian ujung. Saya menjemputnya setelah Isya' untuk pulang ke rumah di Tanjung Raja, Kabupaten OI," ujarnya.
Namun, ia menambahkan bahwa saat anaknya pulang, tidak semua barangnya berhasil diselamatkan, sehingga sebagian besar barangnya habis terbakar, termasuk pakaian.
Masih kata dia, sebenarnya anaknya sudah bisa mengendarai sepeda motor atau pun mobil. Namun, dirinya masih belum memberikan ijin kepadanya untuk pulang pergi dari Tanjung Raja ke sekolah.
"Kita masih menunggu keputusan dari pihak sekolah untuk belajar kedepan. Apakah bisa pulang pergi atau bagaimana," ucapnya.
Gedung asrama putra dua lantai di SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung hangus terbakar, diduga penyebabnya korsleting listrik, Sabtu 4 Mei 2024 pagi.
Akibatnya, ratusan siswa kelas X dan Kelas XI harus menyelamatkan diri termasuk barang-barang milik mereka. Rupanya kebakaran itu terjadi berasal dari satu ruangan asrama.
Percikan api dari dugaan korsleting listrik dengan cepat menyambar dan menjalar ke bagian lain. Sehingga api semakin besar dan menghanguskan ruangan asrama lainnya. Khususnya di lantai dua.
BACA JUGA:Kabur Saat Digerebek, Pelaku Narkoba Tewas Usai Jatuh ke Jurang, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan
Sementara itu, Anis Joko Santoso SPd MM melalui wakil manajemen mutu, Budiono SPd MSi, saat peristiwa kebakaran itu terjadi untuk siswa yang berada di asrama tidak semuanya ada. Dikarenakan merupakan hari libur.