OKI NEWS - Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, permintaan hewan kurban di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, terpantau mengalami penurunan signifikan.
Kondisi ini dirasakan langsung oleh para pedagang, terutama penjual kambing kurban di kawasan Kayuagung.
Zainuddin, salah satu pedagang kambing di lokasi tersebut, mengungkapkan bahwa penjualan hewan kurban tahun ini belum menunjukkan peningkatan meski Iduladha tinggal menghitung hari.
Dari total 35 ekor kambing jenis Ottawa yang ia datangkan dari Bandar Lampung, baru lima ekor yang berhasil terjual hingga Sabtu 24 Mei 2025.
BACA JUGA:Pohon Raksasa di Jamantras OKI Roboh, Akses Jalan Tertutup Selama 30 Menit
BACA JUGA:Warga dan Aparat Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak di Pedamaran OKI
“Biasanya di H-13 sudah banyak yang memesan, tapi tahun ini masih sepi. Baru lima ekor yang laku,” ujarnya saat ditemui di lapak dagangannya.
Kambing jenis Ottawa yang ditawarkan memiliki bobot antara 30 hingga 40 kilogram, dengan harga jual bervariasi mulai dari Rp3 juta hingga Rp3,5 juta, tergantung ukuran dan kondisi fisik hewan.
Menurut Zainuddin, lesunya penjualan disebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Banyak calon pembeli yang mengaku menunda berkurban karena kondisi ekonomi yang belum stabil.
Selain itu, bertepatan dengan masa kenaikan kelas dan tahun ajaran baru, pengeluaran rumah tangga cenderung meningkat.
BACA JUGA:Lahan Gambut Rawan Terbakar, BPBD OKI Minta Dukungan Pemerintah Pusat
BACA JUGA:Pemkab OKI Distribusikan Paket Sembako Murah, Warga Serbu Pasar Kayuagung
“Biasanya pelanggan tetap saya sudah pesan dari awal. Tapi sekarang mungkin mereka lebih prioritaskan kebutuhan sekolah anak,” ungkapnya.
Meski demikian, Zainuddin tetap optimistis permintaan akan meningkat menjelang hari pelaksanaan kurban. Ia berencana membuka lapak hingga tiga hari setelah Iduladha.
“Saya tetap buka sampai lebaran lewat. Biasanya mendekati hari H justru ramai. Kambing Ottawa ini besar dan gemuk, beda dengan jenis lokal,” pungkasnya.