Jika dikonsumsi terlalu sering, kelebihan natrium ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan ginjal, serta penyakit jantung.
Selain itu, mie instan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat menumpuk dalam pembuluh darah, memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL), dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Kombinasi ini menjadi faktor utama terbentuknya plak di arteri, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.
BACA JUGA:Bye Jerawat Punggung! Ini Cara Mudah dan Aman Rawat Kulitmu Tanpa Ribet
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Kamis 16 Oktober 2025: Gemini Jangan Ragu Ambil Langkah Besar!
Bila kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, risiko serangan jantung dan stroke akan meningkat secara signifikan.
Bagi sistem pencernaan, konsumsi mie instan berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Kandungan pengawet dan zat aditif tertentu dapat memperlambat proses pencernaan, membuat tubuh terasa kembung, begah, dan sulit buang air besar.
Tidak jarang, seseorang yang terlalu sering makan mie instan mengalami gangguan pencernaan kronis, seperti sembelit atau peradangan pada usus. Apalagi jika dikombinasikan dengan gaya hidup minim sayur dan air putih, efek negatifnya akan semakin terasa.
terutama yang sedang dalam program diet atau memiliki gangguan hormonal, konsumsi mie instan juga bisa memengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025 : Aries Tampil Penuh Semangat, Taurus Jatuh Cinta!
BACA JUGA:Lompatan Pagi 50 Kali: Rutinitas Sederhana yang Bangkitkan Energi dan Imun Tubuh
Mie instan memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat memicu lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Hal ini tidak hanya berpotensi menyebabkan resistensi insulin, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terus-menerus.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan berlebih dapat menyebabkan peradangan sistemik ringan, yang berdampak pada kesehatan kulit, membuat wajah lebih mudah berjerawat dan kusam.
Meski begitu, bukan berarti mie instan sama sekali tidak boleh dikonsumsi. Sesekali menikmati mie instan masih diperbolehkan selama tidak menjadi kebiasaan rutin dan dikombinasikan dengan bahan bergizi lainnya.
Dengan memahami risiko kesehatan yang dapat timbul, kita diharapkan lebih bijak dalam mengonsumsi makanan cepat saji, seperti mie instan, agar kenikmatannya tidak berubah menjadi ancaman bagi tubuh dalam jangka panjang.