WADUH! Ternyata Ini 7 Penyebab Warga Indonesia Banyak Terlilit Pinjol, Amankan Keuangan Sekarang Juga
Meskipun memberikan akses yang mudah, ternyata banyak masyarakat Indonesia yang terlilit oleh pinjol, terutama anak muda. --
BACA JUGA:7 Tips Transaksi di Mobile Banking, Waspada Kejahatan Cyber Quishing di Mana-mana!
Budaya konsumtif dan tekanan sosial untuk tampil mapan dapat mendorong orang untuk mengambil pinjaman demi gaya hidup yang lebih tinggi.
Secara historis, anak muda zaman sekarang cenderung lebih terbuka untuk berutang demi gaya hidup, misalnya untuk menonton konser dan pergi liburan.
Masalah inilah yang kerap menimpa anak muda, kebanyakan mereka mengajukan pinjol tanpa mempertimbangkan kemampuan untuk membayar.
7. Adanya Pendekatan Agresif dari Penyedia Layanan Pinjaman
BACA JUGA:Xiaomi Redmi 9C Kini Turun Harga di Bulan Juni 2024, HP Murah Rp1 Jutaan dengan Kamera Berkualitas
Pendekatan agresif dari beberapa penyedia pinjaman online dalam menawarkan pinjaman, melibatkan promosi yang menarik dan penawaran yang terlihat menguntungkan, dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
Dampak Buruk Pinjol
1. Beban Pembayaran Bulanan yang Tinggi
Tingginya suku bunga dan biaya administrasi dapat menyebabkan beban pembayaran bulanan yang sulit dipenuhi oleh peminjam.
2. Siklus Utang Berlanjut
Ketergantungan pada pinjol untuk membayar pinjaman sebelumnya dapat memicu siklus utang yang berlanjut, sehingga semakin memperburuk situasi finansial.