Keluarga Korban Ungkap Kejanggalan Peristiwa Penembakan di Cengal, Mengaburkan Fakta Ringankan Hukuman Pelaku

Keluarga Korban Ungkap Kejanggalan Peristiwa Penembakan di Cengal, Mengaburkan Fakta Ringankan Hukuman Pelaku--

Ia mengatakan patut diduga adanya unsur ketidakprofesionalan berkeadilan, yang dilakukan penegak hukum baik itu dari pihak kepolisian hingga pihak kejaksaan diwilayah hukum Kabupaten OKI atas peristiwa yang menimpa korban Yosen Rinaldo.

Untuk itu ia bersama keluarga korban, telah melakukan berbagai upaya termasuk diantaranya bersurat kepada pihak kepolisian dan kejaksaan mulai dari tingkat daerah hingga ke pusat guna mengais keadilan bagi korban.

"Kemana lagi kami akan mengadu, demi mengais keadilan bagi korban jika bukan kepada para penegak hukum tersebut," ucapnya.

Diceritakannya, bahwa korban sudah menjalani 3 kali operasi di RS Muhammad Hosein Palembang, yang hingga sekarang proyektil peluru masih bersarang didalam tubuh korban.

Tepatnya dalam perut sebelah kiri yang tadinya ditembakan melalui dada samping sebelah kanan (posisi menyilang). 

Menurut pihak RS operasi 3 kali itu dalam penanganan kerusakan organ yang terlalu parah karena dilalui proyektil peluru yang cukup besar.

Pertimbangan pihak RS tidak sanggup jika dikerjakan secara bersamaan dapat menimbulkan kematian dirneja operasi, dan menurut pihak RS akan melakukan operasi 1 kali lagi khusus mengeluarkan proyektil peluru yang masih bersarang. 

Halmana sudah menghabiskan biaya secara pribadi lebih dari Rp 200.000.000,- karena BPJS tidak mau meng-cover dengan alasan karena akibat peristiwa kriminal, dan telah menjual beberapa usaha dikampung halaman dan telah dihabiskan oleh seluruh biaya yang timbul.

Awal kejadian Tanggal 27 Februari 2024 Karyani ayah pelaku bernama Lamsa lalu lalang mengendarai motor dengan menggeber knalpot didepan rumah korban.

Saat sedang menggeber itulah, suara motornya kemudian ditegur oleh Korban, tak terima ditegur orangtuanya dan pelaku tersinggung dan keduanya turun dari motor menghampiri korban 

Saat Korban sedang berhadapan dengan orangtua pelaku (Karyanj) yang sedang mengacungkan pisau, ternyata pelaku Lamsa menembak korban dari samping kanan korban yang sudah terjatuh.

Karyani orangtua pelaku Lamsa sempat mengambil pistol anaknya hendak ditembakkan lagi kepada korban, namun beruntung sempat direlai oleh Pino Arnaldo Saksi Pelapor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan