1 Orang Jemaah Haji Asal Ogan Ilir Wafat di Tanah Suci Mekkah, Diduga Kelelahan Usai Thawaf & Sa'i

Jemaah haji asal Desa Sentul Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, yang meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah pada 19 Juni 2024.--

Dan berdasarkan jadwal dari Kemenag RI, bahwa jemaah haji asal Kabupaten Ogan Ilir yang tergabung dalam Kloter 15 Debarkasi Palembang, akan pulang pada 10 Juli 2024 sekitar pukul 21.30 WAS, dan tiba di Bandara SMB II Palembang sekitar pukul 11.05 WIB. 

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pukul 13.17 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 165 orang. 


Petugas Haji Daerah Kabupaten Ogan Ilir, H Ahmad Albatani (kanan), saat mendampingi suami dari Almarhumah Fitriyanti, jemaah haji asal Kabupaten Ogan Ilir yang meninggal dunia di Mekkah. --

Sementara itu, terkait kegiatan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, para jemaah yang mengambil Nafar Tsani melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada 13 Dzulhijjah 1445 Hijriah. 

Sesuai jadwal lontar jumrah yang telah ditetapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), tanggal 13 Dzulhijjah, jemaah melakukan lontar jumrah pada pukul 05.00 WAS hingga pukul 17.00 WAS. 

Sebelumnya, pada 12 Dzulhijjah, jemaah yang mengambil pilihan Nafar Awal telah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam dan kembali ke hotel masing-masing jemaah di Mekkah.

BACA JUGA:Petugas Maktab Pasang Segel di Bus Pengangkut Jemaah Haji Indonesia, Hindari Penumpang Gelap

BACA JUGA:Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Anggota Media Center Kementerian Agama RI, Widi Dwinanda mengatakan, setelah menyelesaikan fase mabit di Mina dan melontar jumrah, jemaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i sebagai rangkaian rukun haji. 

"PPIH mengimbau agar jemaah dapat memulihkan kondisi dan stamina fisik terlebih dahulu, sebelum pelaksanaan tawaf Ifadhah dan ibadah lainnya," katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 19 Juni 2024.

Disampaikan Widi, Masjidil Haram saat ini juga kondisinya padat jemaah dari berbagai belahan dunia yang akan tawaf Ifadhah. 

Karenanya, kata dia, jemaah harus mempertimbangkan kondisi kepadatan Masjidil Haram saat akan tawaf Ifadhah. 

"Tidak perlu tergesa-gesa untuk langsung tawaf Ifadhah setelah dari Mina, dengan stamina prima fisik setelah istirahat, jemaah dapat menjalankan tawaf dan ibadah lainnya dengan aman dan lancar," ungkapnya. 

BACA JUGA:300 Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Non Mandiri Tempati Hotel Transit, Jelang Pelaksanaan Puncak Haji

BACA JUGA:MUI Sarankan Jemaah Haji Lansia & Berisiko Tinggi Lebih Baik Ikut Skema Murur, Saat Mabit di Muzdalifah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan