Arisan Berujung Penganiayaan! Emak-emak di Palembang Dihantam Batu Bata, Usai Lolos dari Lemparan Gas Elpiji
Selamat dari Lemparan Tabung Elpiji, Emak-emak di Palembang Malah Dihantam Batu Bata Akibat Arisan.--
OKI NEWS - Ida Susanti (45), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong Terusan I, Kecamatan SU I, Palembang, mengalami luka di bagian kepala akibat dihantam batu bata oleh tetangganya sendiri. Insiden ini dipicu oleh perselisihan terkait arisan.
Ida yang tidak terima dengan perlakuan tersebut, segera melaporkan tetangganya yang berinisial NV ke Polrestabes Palembang, didampingi oleh suaminya.
Dalam laporannya, Ida menjelaskan bahwa masalah bermula ketika ia memutuskan untuk berhenti mengikuti arisan yang diikutinya bersama ibu-ibu di lingkungannya.
"Saya memutuskan berhenti ikut arisan, dan terlapor setuju menggantikan posisi saya dengan syarat dia mengganti uang tabungan saya sebesar Rp2 juta yang telah saya setor ke admin arisan," jelas Ida kepada pihak berwajib.
BACA JUGA:Kejari Banyuasin Periksa Sejumlah Saksi Terkait Dugaan Korupsi Uji Sampel Laboratorium
BACA JUGA:Korupsi Dana Hibah PMI Kota Palembang, Kejari Tunda Proses Penyidikan Hingga Pilkada Usai
Namun, masalah muncul keesokan harinya ketika NV datang kembali meminta uang tersebut dikembalikan.
"Terlapor meminta uang Rp2 juta dikembalikan karena tidak mau ikut arisan. Tapi uangnya sudah saya gunakan, sesuai kesepakatan awal bahwa dia yang menggantikan saya ikut arisan," tambah Ida.
Menurut keterangan Ida, setelah permintaannya ditolak, NV menjadi marah dan mulai bertindak agresif.
"Awalnya dia melempar tabung gas elpiji 3 kilogram ke arah saya, tapi saya berhasil menghindar. Namun, setelah itu dia mengambil batu bata dan menghantam kepala saya hingga menyebabkan luka robek," tutur Ida.
BACA JUGA:Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Sungai Lilin, Tiga Pelaku Ditangkap
BACA JUGA:GEGER! Penangkapan 3 Warga Talang Kerikil yang Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan Siswi SMP
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 5 September 2024, sekitar pukul 13.00 WIB di warung milik Ida yang berada di rumahnya. NV datang dengan penuh amarah terkait uang arisan yang dipermasalahkannya.
Kapolrestabes Palembang, Kompol Padli, membenarkan laporan penganiayaan ini. "Laporan sudah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti oleh unit Satreskrim Polrestabes Palembang," ujarnya singkat.