Tiga Tersangka Korupsi LRT Sumsel Rp1,3 Triliun Klaim Hanya Ikuti Arahan Pimpinan
Pengakuan Tersangka Korupsi LRT Sumsel, Proyek Dijalankan Berdasarkan Perintah Pimpinan.--
Sebelumnya, Kejati Sumsel telah menetapkan ketiga tersangka yang merupakan Kepala Divisi di PT Waskita Karya terkait dengan dugaan mark-up kontrak dalam tahap perencanaan pembangunan LRT Sumsel pada tahun anggaran 2016-2020.
Modus operandi yang diungkap penyidik adalah adanya mark-up dalam kontrak yang berpotensi merugikan keuangan negara hingga Rp1,3 triliun.
BACA JUGA:Dalam Penyidikan, Aspidsus Kejati Sumsel Tegaskan Korupsi LRT Sumsel Terus di Usut
BACA JUGA:Kejati Klaim Penyidikan Korupsi Terkait LRT Sumsel Terus Berjalan, Masyarakat Diminta Bersabar
Selain itu, ditemukan pula dugaan aliran dana berupa suap atau gratifikasi senilai Rp25,6 miliar yang mengalir kepada pihak lain.
Penyidik juga mengamankan uang sebesar Rp2.088.000.000.000 yang diduga kuat merupakan dana sisa yang belum terdistribusikan kepada pihak-pihak terkait.
Ketiga tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Primair Pasal 2 ayat (1) atau Subsider Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHPidana. Atau, jika terbukti ada unsur suap, mereka akan dikenakan Pasal 11 Undang-Undang yang sama.
Sebagai informasi, LRT Sumsel adalah sistem transportasi cepat berbasis rel yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring di Palembang, Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Tirta Arisandi Jalani Pemeriksaan di Kejari OKI Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Panwaslu
Pembangunan ini dilakukan sebagai sarana transportasi utama warga Palembang serta untuk mendukung mobilitas selama penyelenggaraan Asian Games 2018. Proyek yang dimulai pada 2016 ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp10,9 triliun.
Pembangunan prasarana LRT Sumsel selesai pada Februari 2018, dengan serangkaian uji coba yang dilaksanakan dari Mei hingga Juli 2018.
LRT Sumsel resmi beroperasi penuh pada 1 Agustus 2018 dengan enam stasiun prioritas yang siap melayani penumpang dari dan menuju venue-venue pertandingan Asian Games.