Plafon RSUD Kayuagung Nyaris Ambruk Dihantam Angin Kencang, Pasien Panik
Plafon RSUD Kayuagung Nyaris Ambruk Akibat Angin Kencang, Pasien Panik--
OKI NEWS - Kepanikan melanda ruang penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung pada Minggu malam (5/1). Pasalnya, flapon di ruangan tersebut tampak akan roboh, sementara atapnya bocor akibat terjangan angin kencang.
Seorang pengunjung RS yang tengah mengantar anaknya berobat menceritakan, dirinya diminta untuk menginap setelah tiba di rumah sakit.
Namun, saat berada di dalam kamar, angin kencang mulai bertiup. "Kami ketakutan, flapon akan ambruk," ungkapnya saat ditemui pada Senin 6 Januari 2025.
Kondisi ini semakin mengkhawatirkan, terutama karena jika angin terus berhembus kencang, flapon tersebut dipastikan akan roboh.
BACA JUGA:Lonjakan Pemohon Pembuatan SKCK, Polres OKI Perpanjang Jam Pelayanan
BACA JUGA:Hujan Lebat Diprediksi Hingga Februari, Warga Bantaran Sungai OKI Diminta Waspada
Setiap harinya, rumah sakit ini merawat banyak pasien, dan ketakutan akan keselamatan pasien dan pengunjung semakin meningkat.
Terkait kondisi tersebut, banyak pihak mempertanyakan bagaimana pemeliharaan gedung rumah sakit ini, mengingat flapon yang rusak dan bocor sudah cukup lama dibiarkan.
Banyak yang mempertanyakan apakah rumah sakit akan menunggu ada korban terlebih dahulu baru memperbaikinya.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kayuagung, Helda Citra Sari, menjelaskan bahwa perbaikan untuk flapon yang rusak dan bocor akan segera dilakukan pada Juni mendatang.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, Disdik OKI Masih Tunggu Arahan
BACA JUGA:Tak Kunjung Dilantik, ASN Ini Laporkan Oknum Kepala BKPSDM OKI ke Ombudsman RI
"Kami belum melakukan perbaikan karena ruangan ini akan segera direnovasi. Jika diperbaiki sekarang, itu hanya sementara dan tidak akan efektif," jelasnya.
Helda menambahkan, ruangan tersebut akan dibangun sesuai dengan standar pelayanan BPJS, dan nantinya akan dilengkapi dengan empat tempat tidur. Oleh karena itu, perbaikan untuk saat ini belum dapat dilakukan, dan pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut.