Mengenal Tanjidor Pedamaran, Musik Tradisional yang Kaya Nilai Sejarah

Tanjidor Pedamaran: Tradisi Musik Pengiring Acara Adat dan Perayaan.--

Di samping itu, tanjidor juga dilengkapi dengan instrumen perkusi, seperti tambur kecil yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua tongkat kayu.

Tambur besar atau "tanji", dimainkan dengan satu tangan pada salah satu sisi membran dan dipukul menggunakan tongkat yang pada ujungnya dilapisi kain lunak.

BACA JUGA:Satpol PP OKI Bakal Tertibkan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Taman Segitiga Emas

BACA JUGA:Polres OKI Petakan 18 Kecamatan Rawan Narkoba, Sabu Masih Mendominasi Hingga 2025

Di sisi lain, pemain juga memegang simbal dan memukulnya ke simbal lainnya yang diletakkan di atas tambur besar.

Selain itu, ada drum atau membranofon yang terbuat dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau batang, serta triangle sebagai pelengkap.

Biasanya, musik tanjidor dimainkan dalam acara adat, seperti saat mengarak pengantin. Masyarakat Pedamaran bahkan sering menyewa grup tanjidor untuk meramaikan acara pernikahan.

Tanjidor juga menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan, seperti Midang Morge Siwe pada hari ketiga Lebaran Idulfitri, perayaan 17 Agustus, dan berbagai acara lainnya.

Dengan keberagaman alat musik yang khas dan cara memainkan yang unik, tanjidor terus memikat hati para pendengarnya, menjadikannya salah satu kekayaan budaya yang patut dilestarikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan