Harga Emas di Kayuagung Mencapai Rp8 Juta, Masyarakat Ramai Jual Perhiasan

OKI NEWS - Harga emas di Pasar Kayuagung saat ini mencapai Rp8 juta per suku, seperti yang terlihat di Toko Perhiasan Mulia 2.

Kondisi ini membuat banyak konsumen tergiur untuk menjual perhiasan mereka, memanfaatkan harga emas yang sedang tinggi.

Salah satu konsumen, Ita, mengungkapkan alasannya menjual perhiasan emasnya. "Sekarang harga emas sangat mahal. Kebetulan saya sedang membutuhkan uang, jadi dengan rela hati saya menjual dua suku perhiasan," ujarnya, Selasa 28 Januari 2025.

Dua suku emas milik Ita dihargai Rp15.800.000 setelah dipotong Rp200 ribu. Ita mengaku mendapat untung karena dulu membeli emas saat harganya masih Rp7,4 juta per suku.

BACA JUGA:Lakalantas di Desa Tugu Jaya, Truk Fuso Terguling Usai Hindari Mobil Menyalip

BACA JUGA:Resmi Dibuka! Inilah Syarat dan Tabel Pinjaman KUR BRI 2025, Bunga Terjangkau untuk Pelaku UMKM

"Saya lebih memilih menjual emas daripada barang lain karena emas lebih cepat laku. Kalau nanti punya uang lagi, saya akan beli emas lagi, karena harganya bisa saja turun, meskipun mungkin tidak akan kembali ke Rp7 juta per suku," jelasnya.

Pemilik Toko Emas Mulia 2, Eliya Luster, menjelaskan bahwa harga emas saat ini bervariasi, tergantung pada model dan kondisi barang.

"Harga emas biasa sekarang Rp7,7 juta per suku. Jika modelnya rumit atau spesial, bisa mencapai Rp8 juta per suku," katanya.

Eliya juga menambahkan bahwa harga jual emas bekas tergantung pada kondisinya.

BACA JUGA:Mesin Motor Listrik Suzuki e-Access Hadir dengan Desain Modern dan Fitur Canggih, Ini Spesifikasi Lengkap!

BACA JUGA:Hindari Penyebab Mobil Oleng, Ini Tips Cara Mengatasinya, Jangan Dianggap Sepele

"Jika emas masih dalam kondisi bagus, potongan harganya kecil. Tapi kalau kondisinya buruk, potongannya bisa mencapai Rp200 ribu per suku karena harus dilebur ulang," terangnya.

Menurut Eliya, fluktuasi harga emas dipengaruhi oleh nilai tukar dolar. "Harga emas saat ini termasuk yang tertinggi. Ke depannya mungkin akan turun, tapi sulit diprediksi seberapa besar penurunannya," tambahnya.