Jelang Lebaran 2025, Ini Persiapan dan Evaluasi Arus Mudik di Sumsel

Mudik 2025: Pemudik Diminta Waspada, Pilih Jalur Terbaik Sesuai Kondisi.--
OKI NEWS - Menjelang mudik Lebaran 2025, setiap daerah di Sumatera Selatan mulai melakukan evaluasi dan persiapan.
Tiga jalur utama di Kabupaten Musi Rawas menjadi perhatian utama bagi pemudik yang menuju Palembang. Masing-masing jalur memiliki tantangan tersendiri, mulai dari banjir hingga kondisi jalan yang rusak.
Jalur Mura-PALI menjadi alternatif favorit meskipun sering terdampak banjir. Dua titik rawan banjir di jalur ini, yakni di persimpangan Jayaloka dan wilayah Suban, Kabupaten PALI, kerap tergenang saat curah hujan tinggi.
Meski begitu, banyak pengemudi tetap memilih jalur ini karena kondisinya masih lebih baik dibandingkan jalur lainnya.
BACA JUGA:Pemkab OKI Bersama PT Sampoerna Agro Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
BACA JUGA:Dukung Produktivitas Petani, Bupati OKI Bagikan Pupuk untuk 972 Hektare Lahan Sawit
Kapolsek BTS Ulu Cecar, Iptu Jemmy Amin Gumayel, mengatakan bahwa meskipun ada dua titik banjir, jalur ini masih bisa dilalui.
“Memang ada beberapa genangan saat hujan, tapi warga setempat biasanya membantu mengarahkan kendaraan yang melintas. Untuk pengamanan saat mudik nanti, kami akan menempatkan petugas agar perjalanan lebih aman,” ujarnya, Kamis 13 Maret 2025.
Andi, seorang pengemudi travel Palembang–Lubuklinggau, mengungkapkan bahwa jalur Mura-PALI kini lebih banyak digunakan dibandingkan jalur Mura-Muba atau Mura-Lahat.
“Jalur Mura-Muba banyak lubangnya dan sering macet karena dipenuhi truk bermuatan berat. Makanya, banyak pengemudi lebih memilih jalur Mura-PALI, meskipun ada beberapa titik yang rawan banjir,” jelasnya.
BACA JUGA:Bocah 8 Tahun Teluk Gelam Terseret Arus Sungai Komering, Pencarian Masih Berlanjut
BACA JUGA:Honda Brio Matic, Pilihan Hatchback Sporty dan Tangguh dengan Harga Terjangkau
Menurutnya, waktu tempuh dari Lubuklinggau ke Palembang relatif sama, baik melalui Mura-Muba maupun Mura-PALI. Namun, kondisi jalan di jalur Mura-PALI lebih baik.
Alternatif lain adalah jalur Lubuklinggau–Empat Lawang–Lahat, tapi jarang digunakan karena perjalanan bisa memakan waktu lebih dari sembilan jam.