Imbas Rendang Hilang, Willie Salim Siap Minta Maaf ke Warga Palembang Lewat Adat Tepung Tawar

Kontroversi Konten Rendang Hilang, Willie Salim Akan Jalani Prosesi Adat di Palembang Setelah Lebaran Idul Fitri.--

OKI NEWS - Kontroversi soal hilangnya daging rendang yang diduga hanya konten buatan influencer sekaligus kreator konten, Willie Salim, kini memasuki babak baru.

Willie disebut bakal menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada warga Palembang lewat prosesi adat Tepung Tawar, sesuai permintaan Kesultanan Palembang Darussalam.

Kabar soal rencana kedatangan Willie ke Palembang setelah Lebaran Idul Fitri disampaikan langsung oleh Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, pada Jumat pagi, 28 Maret 2025.

"Benar, Rabu malam saya ditelepon Ustadz Deri Sulaiman. Beliau bilang kalau Willie Salim ingin minta maaf secara terbuka kepada Sultan dan masyarakat Palembang atas kegaduhan yang sudah terjadi," ujar Sultan Fauwaz.

BACA JUGA:Ketahuan Nyolong HP, Pria Bertato Sampai Pura-Pura Mati karena Takut Dimassa

BACA JUGA:Gara-Gara Konten 'Hilang Rendang', FRJP Kecam Aksi Willie Salim dan Galang Petisi

Setelah itu, lewat perantara Ustadz Deri Sulaiman, Sultan Fauwaz pun diajak berkomunikasi langsung lewat video call WhatsApp dengan Willie Salim.

Selama panggilan itu, ekspresi wajah Willie tampak jelas ketakutan—wajahnya pucat, matanya berkaca-kaca, seolah hampir menangis.

"Setelah Lebaran nanti, dia janji akan datang ke Palembang untuk menjalankan apa yang sudah kami sampaikan. Dia dengan tulus menyampaikan permintaan maaf. Tapi dia tidak menjelaskan secara langsung apakah video itu memang sengaja di-setting atau tidak," kata Sultan Fauwaz, yang juga berprofesi sebagai notaris/PPAT.

Meski Willie mungkin bukan orang yang menyetting video masak rendang di BKB Palembang itu, Sultan Fauwaz meyakini hal itu diatur oleh tim produksinya.

BACA JUGA:Heboh 200 Kg Daging Rendang Hilang, Influencer Willie Salim Dilaporkan ke Polda Sumsel

BACA JUGA:Viral! Daging Rendang 200 Kg Willie Salim Lenyap di BKB, Warganet Curiga Ada Sabotase

Menanggapi hal ini, Kesultanan Palembang sedang menyiapkan sejumlah prosesi adat, termasuk tradisi Tepung Tawar sebagai bentuk teguran adat atas tindakan ‘Cempalo Mulut’, sesuai budaya Melayu Palembang yang juga tercatat dalam kitab Undang-undang Simbur Cahaya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan