Jangan Anggap Remeh! Jadi Perokok Pasif Sama Bahayanya dengan Perokok Aktif Loh, Ini Penjelasannya

Menghirup asap rokok orang lain sama berbahayanya dengan menghirupnya-ilustrasi-
Selain penyakit kardiovaskular, perokok pasif juga memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.
Meskipun risikonya lebih rendah dibandingkan perokok aktif, namun paparan jangka panjang tetap signifikan. Asap rokok juga dapat memicu dan memperburuk gejala penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis kronis.
BACA JUGA:Waspada! Kalap Makan Saat Lebaran Bikin Baju Sempit, Ini Jurus Jitu Mengatasinya
BACA JUGA:Awas! Janji Palsu Teh Herbal Pelangsing, Bahaya Tersembunyi Mengintai Kesehatan
Orang dengan kondisi ini akan lebih sering mengalami serangan dan gejalanya akan lebih parah jika terpapar asap rokok.
Anak-anak dan bayi adalah kelompok yang paling rentan terhadap bahaya asap rokok pasif.
Sistem pernapasan mereka yang masih berkembang sangat sensitif terhadap iritasi dan kerusakan akibat zat kimia dalam asap rokok.
Paparan asap rokok pada anak-anak dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan bronkiolitis, infeksi telinga tengah, serta memperburuk gejala asma.
BACA JUGA:Tips Ampuh Atasi Mata dan Hidung Panas Saat Pilek
BACA JUGA:Lakukan Mulai Sekarang! Ini Kunci Cegah Diabetes Tanpa Obat, Perubahan Gaya Hidup Bisa Jadi Solusi
Bahkan, paparan asap rokok sejak dini dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan paru-paru anak.
Mengingat bahaya yang begitu besar, penting bagi setiap individu untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya dari paparan asap rokok. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain.
- Hindari berada di ruangan tertutup atau area publik yang memperbolehkan merokok.
- Mintalah dengan sopan kepada orang yang merokok di sekitar untuk tidak merokok atau menjauh.
BACA JUGA:Ruam dan Gatal pada Tangan? Begini Cara Mengatasinya dengan Efektif