Mengenal Tentang Pneumonia yang Sebabkan Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Mengenal tentang pneumonia bilateral suatu penyakit yang membuat Paus Fransiskus meninggal dunia--
OKI NEWS - Dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, pada usia 88 tahun.
Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh Vatikan pada Senin 21 April 2025.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Bapa Suci diketahui berjuang melawan pneumonia bilateral, sebuah infeksi paru-paru serius yang menyerang kedua organnya.
Paus Fransiskus diketahui didiagnosis menderita pneumonia bilateral pada pertengahan Februari 2025 dan sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli di Roma selama kurang lebih 38 hari.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! Jadi Perokok Pasif Sama Bahayanya dengan Perokok Aktif Loh, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Manfaat Ajaib Konsumsi Pepaya dan Bijinya untuk Kesehatan
Meskipun sempat kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihan, kondisi kesehatan Paus tampaknya terus menurun hingga akhirnya berujung pada komplikasi yang fatal.
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru.
Pada pneumonia bilateral, infeksi terjadi pada kedua paru sekaligus, menjadikannya kondisi yang lebih berat dan berpotensi lebih berbahaya, terutama bagi lansia dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi kesehatan bawaan lainnya.
Infeksi pneumonia umumnya disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri (seperti Streptococcus pneumoniae dan Pseudomonas), virus (seperti virus influenza dan COVID-19), serta jamur.
BACA JUGA:Mata Sering Berair, Itu Tanda Apa? Ternyata Ini Penyebab dan Solusi Efektifnya
BACA JUGA:Tak Hanya Manis dan Segar, Ini 8 Manfaat Jus Buah Naga untuk Kesehatan Tubuh
Mikroorganisme ini dapat masuk ke paru-paru melalui udara yang dihirup, dan pada individu dengan kondisi rentan, infeksi dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan peradangan hebat serta penumpukan cairan di alveoli.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia bilateral, di antaranya adalah usia lanjut (di atas 65 tahun), bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan tertentu, kebiasaan merokok, serta adanya penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, gagal jantung kongestif, dan diabetes.