Demi Pengawasan Maksimal, Bawaslu OKI Dukung Pemilu dan Pilkada Tak Digelar Bersamaan

OKI NEWS - Pengalaman Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 jadi pengingat pentingnya ada jeda waktu yang cukup antar tahapan besar untuk pemilu lima tahun ke depan.

"Tahapan pemilu dan pilkada yang berlangsung di tahun yang sama bikin kerja pengawasan bukan cuma padat, tapi juga berisiko menurunnya kualitas pengawasan," kata Ketua Bawaslu OKI, Romi Maradona.

Usulan dari Ketua Bawaslu RI agar pemilu dan pilkada tak lagi digelar di tahun yang sama dinilai sebagai langkah evaluasi yang layak dihargai.

"Pelaksanaan dua momen demokrasi di tahun yang sama terbukti jadi beban berat bagi para pengawas di lapangan, apalagi di daerah dengan wilayah luas dan tantangan geografis seperti OKI," ujarnya.

BACA JUGA:Lewat Binrohtal, Kapolres OKI Tekankan Pentingnya Ikhlas dalam Tugas

BACA JUGA:Rekap Suara PSU Pilbup Empat Lawang 2024 Digelar Terbuka, Ketua KPU Apresiasi Semua Pihak

Ia mengaku merasakan betul padatnya jadwal, mulai dari verifikasi, pengawasan logistik, sampai kampanye yang nyaris tanpa jeda.

"OKI ini luas, terdiri dari wilayah darat dan perairan. Jadi pemisahan jadwal pemilu dan pilkada penting banget biar pengawasan bisa maksimal dan menyeluruh," jelasnya.

Daerahnya sangat beragam, tambahnya, bahkan ada beberapa kecamatan yang cuma bisa ditempuh lewat jalur air.

"Kalau tahapan terlalu mepet, tenaga dan fokus pengawas jadi terbatas. Padahal, semua proses harus diawasi tanpa kecuali," katanya lagi.

BACA JUGA:450 Personel Disiagakan Amankan Rekapitulasi PSU Pilkada Empat Lawang

BACA JUGA:Pilkada OKI 2024 Damai, Bawaslu Usulkan Edukasi untuk Pengawas Partisipatif

Ia berharap agar rekomendasi pemisahan jadwal ini bisa segera ditindaklanjuti oleh para pembuat kebijakan.

"Dengan waktu dan tahapan yang lebih ideal, kualitas pengawasan bakal meningkat, dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi juga makin kuat," tutupnya.