Geger, Pemuda di Pedamaran Ditemukan Meninggal di Bawah Rumah

Pemuda di Pedamaran Ditemukan Meninggal di Bawah Rumah.--
OKI NEWS - Warga Kampung Rentes RT 11, Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran, OKI, dikejutkan dengan kabar ditemukannya seorang pemuda bernama Megi (25) yang meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh neneknya, Eva (72), yang kemudian melapor ke pihak berwajib.
Kapolsek Pedamaran, Iptu Indra Gunawan, mengatakan jasad Megi ditemukan di bawah rumah oleh neneknya.
"Waktu melihat cucunya dalam kondisi begitu, saksi langsung menangis dan memanggil Yudi, paman korban, yang rumahnya persis di sebelah. Setelah itu, mereka bersama-sama melapor ke Polsek Pedamaran," katanya.
BACA JUGA:Tiga Pelaku Curat dan Penganiayaan di Teluk Gelam Dibekuk Polisi
BACA JUGA:Soroti Kinerja Tiga Camat, Pansus I DPRD OKI Desak Bupati Ambil Tindakan
Eva bercerita, sebelum kejadian, Megi sempat duduk di bawah rumah sambil merokok. "Saya sempat suruh dia mandi, tapi dia jawab, ‘Nanti, Nek, habis merokok saya mandi’," ucap Eva menirukan kata-kata terakhir cucunya. Setelah itu, Eva pergi mandi di sumur yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumah.
Sekitar pukul 08.25 WIB, Eva memanggil Megi tapi tidak ada jawaban. Saat masuk ke bawah rumah, ia kaget melihat cucunya sudah tidak bernyawa, dengan tali tambang nylon terikat di lantai kayu rumah.
Menurut Eva, Megi dikenal sebagai sosok pendiam dan selama ini tidak pernah ada masalah apapun di keluarga.
Tiga hari sebelumnya, Megi sempat mengalami kecelakaan tunggal saat naik motor dan menabrak kambing. Ia jatuh dan luka di bagian dagu, tapi keluarga memastikan tidak ada masalah serius selain insiden itu.
BACA JUGA:35 Pelajar OKI Lolos ke Final Kompetisi Matematika Nasional
BACA JUGA:Demi Pengawasan Maksimal, Bawaslu OKI Dukung Pemilu dan Pilkada Tak Digelar Bersamaan
Begitu mendapat laporan, polisi dari Polsek Pedamaran langsung datang ke lokasi untuk memeriksa tempat kejadian.
Petugas kemudian menurunkan jasad Megi dan mengamankan barang bukti berupa tali tambang. Semua proses ini disaksikan langsung oleh keluarga dan perangkat desa.
Saat hendak dibawa ke puskesmas untuk visum dan autopsi, keluarga menolak. Mereka menyatakan bahwa ini murni musibah dan sudah ikhlas.
"Keluarga membuat surat pernyataan penolakan visum dan autopsi, ditandatangani di atas materai dan disaksikan oleh perangkat desa," ujar Iptu Indra Gunawan.
Jenazah Megi rencananya akan dimakamkan sore harinya setelah salat Ashar. Pihak kepolisian juga telah membuat laporan resmi terkait kejadian ini.